-ALANDAR-
Haidar menaruh tasnya di samping kasur yang sudah di rapikan untuknya. Haidar memilih menyimpan tasnya di banding untuk menata pakaiannya ke dalam lemari. Haidar memperhatikan setiap sudut kamar.
Sebuah kamar luas dengan 3 tempat tidur. Dia mendapat tempat tidur di paling ujung dekat pintu. Entah siapa yang akan menjadi teman kamarnya, yang pasti dia berharap tak mendapat perlakuan buruk oleh teman barunya.
Ceklek!
Seseorang membuka knop pintu kamar lalu memasuki kamar. Haidar terdiam saat dua orang remaja memasuki kamar yang baru di huninya. Wajah keduanya nampak tak asing di ingatan Haidar.
Seorang remaja yang duduk di kursi roda dengan di dorong oleh seorang remaja yang Haidar rasa normal alias tidak termasuk dalam disabilitas.
"Hai bro!" sapa seseorang yang duduk di kursi roda.
"Eh? Hai juga" balas Haidar
"Sean, ayo kenalan sama dia" ucap seorang remaja berkursi roda pada seorang remaja yang mendorongnya yang di panggilnya dengan nama 'Sean'.
Sean mengangguk lalu mendorong kursi roda remaja tersebut untuk mendekati Haidar yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kalian tidur di sini?" tanya Haidar yang di angguki keduanya.
"Iya. Kenalin.. gue Fayruz. Dan yang ngedorong kursi roda gue ini namanya Sean" jawab remaja yang duduk di kursi roda.
"Fayruz? Sean? Kenapa nama dan wajah mereka kayak nggak asing?" batin Haidar
"Nama lo siapa?" tanya balik Fayruz
"Haidar" jawab Haidar yang di angguki Fayruz
"S-sean kenapa diam aja?" tanya Haidar
Fayruz nampak memerosotkan bahunya. "Dia bisu" jawab Fayruz yang tiba tiba saja membuat Haidar iba dan Haidar seperti tidak menyangka bahwa Sean bisu.
"Sean.." panggil Haidar yang membuat Sean tersenyum tipis.
Haidar diam sejenak.
"Ajari aku bahasa isyarat. Aku tuli" ucap Haidar yang membuat Fayruz terdiam lalu menoleh ke Sean yang juga sama diamnya.
Sean mengangguk lalu tangannya membuat gestur 'oke'
Haidar tersenyum lalu kembali beralih ke Fayruz. "Kalian sudah lama tinggal di sini?" tanya Haidar
"Sean sejak umur 5 tahun. Aku baru 2 tahun disini" jawab Fayruz
"Apa yang terjadi sama lo?" tanya Haidar
"Lumpuh. Karna kecelakaan 2 tahun yang lalu. Kedua orang tua gue dan kakak gue meninggal di tempat karna kecelakaan itu. Sisa gue, dan gue lumpuh" jawab Fayruz
"M-maaf g-gue nggak tahu" ucap Haidar yang nampak khawatir jika Fayruz teringat dengan masa lalunya.
"Tenang aja, gue udah ikhlas kok" jawab Fayruz
"HAIDAR! INI PAMANMU MAU PULANG!" teriak Bu Diah.
Haidar berdiri dari duduknya. "Gue ke luar dulu ya" ucap Haidar yang di angguki Fayruz dan Sean.
Haidar melangkahkan kakinya untuk keluar kamar, namun saat baru sampai di ambang kamar, kepalanya berdenyut dan terasa sakit.
"Shh, aduh.." rintih Haidar yang memilih berjongkok di depan pintu kamar.
"Haidar, lo kenapa?" tanya Fayruz yang membuat Sean langsung membalikkan kursi roda Fayruz agar menghadap ke pintu.
"Haidar!" seru Fayruz
KAMU SEDANG MEMBACA
Alandar
Random"Sekarang boleh nyerah?" tanya Haidar seraya mengangkat tangannya dengan jari telunjuk dan jari tengah membentuk V, sudut bibirnya yang pucat itu tertarik hingga membentuk senyuman yang manis sekali. "Haidar udah capek" ucap Haidar, senyumnya mulai...