15. Nafas yang berharga

163 22 4
                                    

-ALANDAR-

"Nafasmu berharga, jadi berusahalah untuk tetap bernafas," -Dr. Kevin
                       


Haidar hendak menghidupkan montornya tapi dia tunda karna handphonenya berdering.

Dia memperhatikan Hpnya yang menampakkan kontak dengan nama 'Gavin'

"Halo?"

Suara Gavin terdengar seperti pelan dan berbisik seakan sedang bersembunyi, hal itu membuat Haidar bingung.

"Ya, halo? Lo baik baik aja?" tanya Haidar tapi sambungan di matikan.

Tak lama kemudian Gavin mengirim lokasi. Haidar merasa temannya itu berada dalam bahaya, karna itu dia segera menuju lokasi yang Gavin share.

"Jalan D78, Apartemen D12 terbengkalai, lantai 6 pintu ke F-3"

Tempat itu lumayan jauh dari tempatnya kini berada. Sebelum pergi, dia mengirim lokasi tersebut ke Leon dan Danesh.

Saat di tengah jalan, tiba tiba saja seseorang menendang kuat montornya.

Tapi, Haidar bisa mengimbanginya. Haidar membuka kaca helmnya.
"SIAPA LO?" teriaknya

Tapi seseorang itu tak menjawab pertanyaan Haidar tapi malah mengodekan sesuatu yang Haidar tak mengerti. "Apasih, orang random ga jelas" batinnya

Seseorang itu memperlihatkan jari tengahnya. Benar benar mengejek!

"KURANG AJAR!" batin Haidar

"Selamat menikmati kematianmu Bos Haidar," ucap seseorang itu seraya mempercepat laju montornya.

Haidar juga ikut melajukan montornya, tapi sebuah truk berkecepatan tinggi yang posisinya berlawanan arus dengan Haidar terlihat sedang ugal ugalan.

Firasatnya mengatakan, truk itu sengaja akan menabrak dirinya. Namun, fikiran itu ia tepis jauh jauh.

Dan benar saja, truk container itu menabrak Haidar beserta montornya hingga truk tersebut menghantam pembatas jalan layang dan montor Haidar yang sudah ringsek kini terjatuh ke jalan yang ada di bawah jalan layang. Dan Haidar juga ikut terjun ke bawah.

Brak!

Semua pengendara berteriak histeris mendapati sebuah montor beserta seseoang jatuh dari ketinggian. Karna penasaran, semua pengendara yang melewati jalan itu jadi berhenti dan mengerumuni tubuh Haidar yang berlumur darah.

"I-itu..Ketua Geng Blaze Tiger bukan sih," ucap seorang perempuan yang berusia 22 tahun yang di angguki semua orang disana.

"Iya! Itu Haidar! Cepat telfon ambulans!" perintah seorang pria paruh baya.

Semua yang disana membekap mulut mereka tak percaya.

Satu dari mereka menelfon ambulans, dan satu lagi menelfon polisi.

Tak lama kemudian. Suara sirine mobil polisi dan ambulans bersautan.

Para polisi dan perawat terlihat terkejut dan langsung membopong tubuh Haidar dan memasukkan tubuh Haidar ke ambulans.

20 polisi mengawal ambulans yang membawa Haidar. Sedangkan 10 polisi sedang mengusut kasus tabrakan tadi di TKP.

Tahun 2028, jalan layang di Jakarta sudah di perbolehkan untuk umum dan di buatkan Jalan Cepat Lintas tersendiri untuk transportasi distribusi yang  letaknya di jalan layang di atas hutan.

Tapi, entah mengapa ada truk container yang melewati jalan layang umum.

Terlihat dari sana ada seorang remaja sebaya dengan Haidar tengah tersenyum kemenangan. "Nikmati rasa sakit itu boss,"

AlandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang