-Alandar-
Kata andai seolah merubah segalanya, yang membuat kita lupa akan realita. Kata andai adalah kata yang seperti melambangkan sebuah angan yang mungkin tak bisa terjadi. Ingat! Kita harus menghadapi dunia yang penuh realita yang jalannya kehidupan tidak selalu sesuai dengan ekspetasi kita.
-Haidar Pasha
Los Angeles || Kamis, 7 Maret 2029
10.00Acara pertemuan sudah di mulai sedari tadi, semuanya duduk anteng kecuali yang ada di atas panggung.
Haidar merasa bosan, ia menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya yang ia letakkan di meja di depannya.
Tiba tiba suara seseorang yang di depan mengagetkannya.
"For Doktor Haidar, please come forward!" (Untuk Doktor Haidar, silahkan maju ke depan!) ujar Prof. Lamont membuat Pak Zuhri menganga mendengarnya. Apa? Ia tak salah dengarkah? Doktor? DOKTOR?!??!! DOKTOR HAIDAR?!?!?!!!
Haidar mendongak dan tersenyum ia berjalan menuju ke atas panggung, riuh tepuk tangan di berikan kepada seorang Doktor Muda yang tak lain adalah Dr. Haidar Pasha C. S.Ag, S.Si, S.E, M.Ag, M.Si, M.E, Sc.D
Panjang ya? Memang karna ia adalah lulusan magister muda jurusan ekonomi, agama dan sains, ia juga lulusan S3 di bidang Scientific. Ia meraih semua itu di usianya yang saat itu masih 12 tahun.
Haidar kini berada di tengah panggung, para tamu undangan tak henti hentinya menyoraki nama Haidar sedangkan Pak Zuhri masih terdiam belum bisa mencerna semua ini. Ia akui anak muridnya ini memang pintar, tapi apa iya seorang Haidar ternyata seorang lulusan sarjana muda?
" I thank all those who have supported me, who have been to invite me here. There, there were four people who attended to accompany me, there were Zero people who always cheered me on. Likewise with Mr. Zuhri, Uncle Johan, and little Galen," ( Saya mengucapkan terima kasih pada semua yang telah mensuprot saya, yang telah mengundang saya kesini. Disana, ada empat orang yang hadir mendampingi saya, ada Zero..orang yang selalu menyemangati saya begitupun dengan Pak Zuhri, Om Johan, dan si kecil Galen)
Haidar mulai menitikkan air mata.
"Can you all speak Indonesian?" tanya Haidar dengan suara bergetar, ia ingin menangis..ia tak menyangka ia berada di titik ini. Semua disana ikut melihatnya dengan sendu dan terharu.
"Sure!"
"Yeah! Sure!!"
Mereka menjawab bersahutan bahwa mereka semua bisa Bahasa Indonesia, Haidar mengangguk dan tersenyum tipis.
"Thanks you all," ujar Haidar yang membuat semuanya tersenyum simpul, mereka melihat sosok Haidar yang menurut mereka seorang ketua geng ini menangis dihadapan mereka. Rapuh, satu kata yang mereka simpulkan dari kondisi Haidar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alandar
Random"Sekarang boleh nyerah?" tanya Haidar seraya mengangkat tangannya dengan jari telunjuk dan jari tengah membentuk V, sudut bibirnya yang pucat itu tertarik hingga membentuk senyuman yang manis sekali. "Haidar udah capek" ucap Haidar, senyumnya mulai...