-Alandar-
Zero menarik nafas dalam dan mulai menceritakan siapa itu Haidar.
"Tuan Haidar adalah Tuan Alandar, dia lulusan S3 dan mendapat gelar Doktor saat usianya menginjak 12 tq
tahun," Ujar Zero"Hah?!!" Renan kaget, tentu saja. Ternyata Haidar ini seorang sarjana muda.
Zero mengangguk.
"Tuan Alandar memiliki 1 Apartment yang diisi dirinya dan beberapa bodyguard nya, sebuah Panti yang diberi nama Panti Tabassam yang didirikan saat tuan Alandar berusia 13 tahun, serta sebuah perusahaan terbesar seAsia yaitu PT. ALANDAR CROP yang Tuan Alandar dirikan saat umurnya 12 tahun, Tuan Alandar sangat berjasa pada banyak negara, Tuan Alandar juga teramat spesial dan di lindungi banyak negara dunia," ucap Zero yang membuat Renan menganga.
"Sekarang giliran Aku yang bertanya, apa yang terjadi dengan Tuan saya?" tanya Zero
Renan berdehem pelan lalu menjelaskan pada Zero.
"Dia mengidap penyakit jantung dan hemofilia," jawab Renan
---
09.00
Jam istirahat berdering, Alano berlari memasuki kelas Ⅹ Akuntansi 1, bola matanya menyusuri kelas tapi tak menemukan yang ia cari, ia pun menghampiri Wafa yang sedang duduk sambil membaca novel disana.
"Waf!" panggil Alano yang membuat sang empu menoleh
"Loh, Bang Alano? Ada apa Bang?" tanya Wafa
"Mana Anzo?" tanya Alano
Wafa menggeleng.
"Nggak tau Bang, mungkin Danesh sama Leon tau," ucap Wafa yang membuat Alano kesal dan menggebrakkan meja di depannya sampai membuat beberapa Siswa & Siswi yang disana tersentak kaget.
Alano keluar kelas tanpa salam atau pamit dan sepeninggal itu para siswa & siswi di buat bingung dengan tingkah Alano.
----
RUMAH SAKIT
"Penyakit jantungnya kambuh dok, jantungnya melemah," ujar Suster Dinda--Suster yang menangani Haidar bersama Dr.Kevin
"Ambilkan alat pengejut jantung!" perintah Dr.Kevin kepada Suster Dinda
------
Ⅹ AKUNTANSI 2
"LEON! IQBAL! RIO!!!" teriak Alano yang membuat Leon, Iqbal dan Rio reflek menutup telinga. Sedangkan para siswi menatap kagum pada Alano yang tampan.
"Aaa, ganteng banget sih most wantednya SMK mahkotaaaa,"
"Iyaa ganteng bangetttt,"
"Arghh! berdamage!"
"Bangg, tutor biar jadi istri kamu dong bangg,"
Memang, siswi Ⅹ Akuntansi 1 dengan 2 memang berbeda jika Akuntansi 1 anaknya Jenius dan tidak banyak omong maka lain halnya dengan Akuntansi 2 & 3 yang sangat berisik dan heboh.
"Nyesel gue masuk ke kelas ini!" gumam Alano yang merasa pengang mendengar celotehan unfaedah siswi siswi Ⅹ Akuntansi 2
"LEON! RIO! IQBAL! TEMUI GUE DI KANTIN!!" teriak Alano yang kemudian keluar kelas Leon tanpa mengindahkan teriakan teriakan para gadis kelas Leon.
---
Layar EKG yang tadinya menampilkan grafik merendah kini kembali menampilkan grafik naik turun.
"Kau sangat kuat boy," ujar Dr.Kevin seraya menepuk puncak kepala Haidar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alandar
Random"Sekarang boleh nyerah?" tanya Haidar seraya mengangkat tangannya dengan jari telunjuk dan jari tengah membentuk V, sudut bibirnya yang pucat itu tertarik hingga membentuk senyuman yang manis sekali. "Haidar udah capek" ucap Haidar, senyumnya mulai...