33. English Or Spanish

13.2K 1.6K 335
                                    

Seperti yang dikatakan, kereta lintas benua hanya beroperasi dua kali dalam sebulan sehingga utusan bernama Veron yang diminta mengantar surat undangan langsung pada Raja Carden terpaksa menempuh jalur darat yang memakan waktu dua hari lamanya dari Silus karena melewati jalur hutan berkelok.

Pun sesampainya di Carden, Veron langsung berusaha menahan mual yang bergejolak di dalam perut saat menyaksikan beberapa orang berpakaian lusuh tengah di perkosa bersama-sama oleh beberapa pria.

Mereka tidak berani menyentuh Veron karena pakaian yang dikenakan pria itu merupakan golongan pakaian bangsawan ditambah dengan topi bulu khasnya para utusan petinggi atau pemimpin sebuah wilayah.

Kondisi Carden benar-benar buruk bahkan saat Veron melewati pasar sesekali ia harus menunduk, mencoba untuk tidak melihat kekacauan kecil yang terselip disudut saat kebanyakan orang tengah sibuk melakukan transaksi jual beli.

'Tempat ini mengerikan.' Batinnya tertekan.

Veron merapatkan mantel lalu bergegas mempercepat langkahnya menuju istana yang sudah terpampang di depan mata. Dia perlu melangkah beberapa meter lagi dan sampai di depan gerbang lalu disambut oleh prajurit yang berjaga serta ditanyai tujuannya datang ke istana.

"Aku utusan dari Silus. Aku datang membawa surat undangan pesta dari Raja Silus. Boleh aku bertemu dengan Rajamu untuk menyampaikannya secara langsung?"

"Periksa dia." Pinta prajurit tersebut pada dua rekannya yang berpangkat lebih rendah agar lekas menggeledah barang bawaan Veron.

Sebenarnya Veron hanya membawa dirinya sendiri. Eh, dua dengan kon--undangan. Ya, dua dengan undangan.

"Sekarang buka celanamu." Pinta si prajurit sukses membuat alis Veron terangkat heran.

"Apa yang kau tunggu? Buka celanamu. Ini peraturan pemeriksaan di Carden."

Agak lain dengan peraturan pemeriksaan pada umumnya, Veron diminta buka celana. Mau tak mau Veron terpaksa melakukannya agar diperbolehkan masuk setelah dianggap tidak mengandung ancamannya.

Ini kali pertama bagi Veron mempertontonkan bagian bawah tubuhnya yang hanya menggunakan dalaman di hadapan orang asing yang statusnya lebih rendah. Bukankah ini termasuk pel*ce*han? Sial!

Veron sekarang tahu maksud dari kata 'utuh' yang terselip dalam kalimat yang diucapkan oleh Eugene.

"Mau buka sendiri atau kubukakan?"

Deg!

"Maaf?"

"Buka juga dalamanmu."

Seketika Veron membeku di tempat tak percaya dengan apa yang telinganya dengar. Buka... dalaman juga!?

"Peraturan keamanan Carden diperketat baru-baru ini."

Meski berat hati Veron terpaksa membuka dalamannya juga. Mau bagaimana lagi? Toh, ini tugasnya. Tugas utusan lebih dari sekedar mengantarkan surat saja.

"Kau aman, silakan masuk." Ujarnya pada Veron setelah yakin bahwa pria itu sepenuhnya bersih tanpa senjata tajam atau racun yang diselipkan di balik pakaian.

Veron menghela nafas sesaat sebelum mengumpulkan pakaiannya dan mengenakannya lalu masuk ke dalam melalui pintu gerbang yang dibuka sebesar tubuhnya.

Jujur ini pertama kalinya bagi Veron dan jelas ia merasa kapok. Bahkan di kepalanya saat ini Veron mulai merangkai kata-kata yang bagus untuk mengundurkan diri sekembalinya dari tugas ini.

"Aku sudah mendengar tujuanmu dari prajuritku." Cassian berujar tanpa menunggu Veron menjelaskan alasannya sampai memberanikan diri untuk datang ke istana Carden.

The Tyrant Betrayed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang