7 | First Night

25.8K 2.1K 179
                                    


P.s : kemarin aku abis ngurus masalah notif ke helper wp tapi nda tau udah bener apa belum:)




Setelah pernikahan dinyatakan berakhir dan para tamu membubarkan diri, Alexandre mengundang seluruh anggota keluarganya untuk datang ke ruang perjamuan. Mereka akan merayakan pernikahan Cassian dan Runeta dengan makan bersama.

Angelina mengambil tepat disamping Alexandre, mencuri kesempatan untuk menjadi lebih dekat dengan pria itu selagi istri sahnya sedang terbaring tak berdaya diatas ranjang tempat tidur.

"Cassian, selamat atas pernikahanmu." Alexandre tersenyum sambil mengucapkan kalimat itu sedangkan Cassian hanya merespon dengan anggukkan singkat.

"Kamar khusus untuk kalian berdua sedang disiapkan dan perjamuan ini sebagai bentuk perayaan dariku."

Angelina berdehem ringan. "Yang Mulia, haruskah Pangeran Mahkota melakukannya di kamar khusus? Mengapa tidak di kamar kelambu?"

Mendengar istilah aneh yang masing-masing menyebut tentang kamar itu, dahi Runeta mulai mengerut. "Hal-hal semacam ini seingatku tak pernah ada dalam dialog atau narasi novel. Apa ini? Mereka membicarakan tentang kamar apa?"

"Mereka masih muda. Jadi, pasti masih malu-malu. Daripada tidak jadi melakukannya, lebih baik mereka berdua lakukan di kamar khusus." Ucap Alexandre menjawab pertanyaan Angelina dan membuat Runeta semakin kebingungan.

"Kamar khusus? Ada apa dengan kamar khusus? Dan melakukannya? Melakukannya itu maksudnya apa, ya?" Pertanyaan itu Runeta lontarkan dalam hatinya, bisa bahaya kalau sampai langsung ia ceploskan melalui mulut.

"Benar juga..." Angelina menanggapi sambil tersenyum malu lalu menatap semua orang dan segera mengalihkan topik. "Makanlah, makan yang banyak kalian semua terkhusus untuk kalian berdua. Pengantin baru harus makan dengan banyak."

Runeta mengangguk samar saat tatapan Angelina jatuh padanya lalu pelan-pelan ia meraih garpu dan pisau lalu menyantap makanan yang tersedia diatas piringnya sementara di sampingnya Cassian sama sekali tidak tertarik pada obrolan dan sudah lebih dulu makan.

Runeta bingung, ia ingin bertanya mengenai arti dari kamar khusus. Apa itu sebutan bagi kamar para pengantin atau... apa?

Setelah perjamuan berakhir, Angelina dan Alexandre nampak menghampirinya. Mereka berdua bersama-sama berdiri di sisi Cassian dan sisi Runeta, berjalan perlahan seolah mengantar mereka berdua dari ruang perjamuan menuju kamar khusus yang tadi dibicarakan.

Runeta merasa sedikit tertekan dan cemas namun sebisa mungkin ia tetap tersenyum hingga akhirnya sampai di depan kamar khusus yang ketika ia intip bagian dalamnya persis seperti kamar-kamar pengantin pada umumnya yang dihias oleh banyak bunga, tetapi ini bahkan masih siang.

"Masuklah." Perintah Alexandre lembut kepada mereka berdua. "Di dalam kamar khusus, kalian diberi waktu semalaman. Ada makanan dan minuman juga sehingga kalian tidak perlu repot mengambilnya keluar."

Mendengar penjelasan itu, Runeta mengerutkan kening sebab ternyata dugaannya benar. Melakukan yang mereka maksud ialah Runeta dan Cassian sungguhan diminta melakukan adegan yang umumnya terjadi di kalangan perempuan dan laki-laki dewasa.

"Kami akan masuk." Dan Cassian pun menjawab seraya melangkah duluan sehingga Runeta mau tidak mau segera menyusul pemuda itu untuk masuk ke dalam kamar.

Nginggg~

Denging panjang menggema di dalam kepalanya, Runeta meringis tanpa suara. Bertepatan dengan itu, pintu ruangan di belakang mereka langsung di tutup dan di kunci menggunakan rantai bergembok dari luar.

Memegangi kepalanya dengan satu tangan, kilas balik kejadian yang pernah terjadi saat tubuh Runeta masih diisi oleh Runeta yang asli terngiang dalam kepalanya.

The Tyrant Betrayed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang