14 : Sabotase

64 13 14
                                    

Joohee terbangun dengan napas memburu dan wajah penuh keringat. Kepalanya juga terasa pusing setelah mendapat mimpi yang terasa aneh. Dia melihat acara besar yang menjadi tanggung jawab Jungkook akan sangat kacau. Juga, Jungkook akan kritis setelah tertusuk anak panah pada acara tersebut.

"Apa aku terlalu memikirkannya?" gumam Joohee sambil menyentuh kepalanya yang terasa sakit.

"Nona, kau baik-baik saja?"

Joohee tersenyum kemudian mengangguk. "Aku baik-baik saja."

"Ah ya, kau harus cepat bersiap atau kau bisa terlambat."

Joohee menoleh saat mendapati sesuatu di atas pakaian yang disiapkan untuknya untuk hadir pada acara ulang tahun raja hari ini. "Ini ...."

"Kau harus menggunakannya."

"Apa pria itu yang menyiapkannya? Sekarang aku makin yakin dia memang punya motif untuk setiap hal yang dia lakukan," gumam Joohee dalam hatinya. Awalnya memang dia berniat untuk membenci Jungkook karena sudah mengatakan bahwa dirinya sengaja dijebak. Namun, kian hari dirinya malah makin melihat sisi ketulusan Jungkook yang sengaja ditutupi oleh pria itu.

"Ah, mungkin dia melakukannya untuk bisa lebih menipuku," gumamnya lagi dalam hati. Dia kemudian tersenyum dan meminta Sori untuk membantunya bersiap.

Di lain tempat, Jungkook terdiam, memikirkan solusi apa yang bisa dia lakukan. Dia memang sudah menduga akan ada orang yang mencoba menyabotase pesta ini. Meski begitu, rencana cadangan yang dia punya malah akan memakan waktu nantinya.

"Bagaimana? Apa masih bisa diusahakan?" tanya Jungrim yang kemudian membuat Jungkook menggeleng. Dia tak bisa meminta koki kerajaan untuk membuat ulang menu makanan dengan bahan seadanya. Juga, soal tim penari yang tiba-tiba menghilang membuatnya bingung harus mengganti hiburannya dengan pertunjukan apa.

"Untuk pertunjukkan ... Aku akan mencoba meminta bantuan kenalanku. Mereka juga sering melakukan pertunjukan," ujar Jungrim kemudian meninggalkan Jungkook yang masih memikirkan solusi untuk masalah lainnya. Dia sudah tak tidur 2 hari untuk mempersiapkan acara besar ini. Namun, dia harus tetap berakhir gagal.

"Apa ada kabar dari Kyung?"

"Dia belum kembali, Yang Mulia."

Semuanya benar-benar kacau, membuat Jungkook semakin takut ini malah menjadi alasan kuat tahta itu benar-benar dicopot darinya. Meski dia senang karena bisa lepas dari segala tekanan dan ancaman, namun dengan memberikan tahta itu ke sembarang orang, dia yakin Bitae akan lebih berantakan dari saat ini. Lalu, impian sang kakak untuk menjadikan Bitae sebagai negeri paling makmur juga tidak akan pernah terwujud.

"Tidak ada waktu untuk menunggu. Kasim Oh, aku perlu pergi keluar. Siapkan kuda."

"Tapi ...."

"Aku akan kembali sebelum acaranya dimulai."

***

"Y-yang mulia ... Kau lebih baik beristirahat."

Jungkook menarik salah satu sudut bibirnya sambil mengikat kuat perban di lengannya. Tak hadir dalam acara penting itu sudah pasti akan membuat para pejabat menambah daftar panjang masalah yang bisa diungkit untuk mencopot gelarnya. Meski dia tak ingin ada di posisi itu, tetap saja dia tak mau dicap sebagai seseorang yang penuh kesalahan nantinya.

"Yang mulia ...." Kasih Oh benar-benar khawatir apalagi melihat secara langsung bagaimana orang misterius itu berani melukai tubuh putra mahkota.

"Aku baik-baik saja." Jungkook membiarkan kasim Oh membuat simpul pada jubah yang dia gunakan. Meski sambil menahan rasa sakit dari lukanya, dia takkan membiarkan kesempatan mereka untuk menyalahkannya.

Shadow Of Bitae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang