20 : Red String

54 10 8
                                    

Joohee menghela napas sambil melirik ranjang tempat Jungkook kini membaca buku. Dia ingin jalan-jalan dan menikmati festival yang ada. Namun, pria itu malah seperti perempuan yang suasana hatinya mudah buruk. Awalnya dia ingin mengajak Hoon, Jiwoo, atau Woojin, tapi setelah dipikirkan kembali, sepertinya malah akan lebih berbahaya jika masih ada orang yang mencoba membunuh mereka.

"Apa kau ingin membuat suasana hatiku ikut buruk juga? Keinginanku untuk membunuhmu semakin besar," ujar Joohee kemudian menyantap kue yang sepertinya sengaja Jungkook sajikan di meja agar Joohee tak bosan. Namun, nampaknya yang Joohee inginkan bukan makanan, tapi jalan-jalan.

Tak dapat respon sama sekali, tentu membuat Joohee memikirkan cara agar pria itu segera mengakhiri kesibukannya kemudian mengajaknya pergi melihat festival itu. Sejak masuk istana dirinya benar-benar seperti terisolasi dari dunia luar. Padahal biasanya dia akan jalan-jalan menemani Jina dalam setiap festival.

Joohee baru saja akan melemparkan kacang-kacangan yang ada di meja. Namun, karena pria itu sudah beranjak lebih dulu, akhirnya suasana hati Joohee segera membaik. "Ini baru benar. Jadi ... Apa nama festival ini?"

"Festival benang merah. Biasanya orang-orang yang masih lajang akan mencoba peruntungan menggunakan benang merah," jelas Jungkook. Tangan kirinya menggenggam tangan kanan Joohee agar gadis itu tak tertinggal. Apalagi, penginapan yang mereka sewa memang cukup ramai.

"Boleh aku mencobanya?"

"Ko Jina, apa kau ...." Belum sempat dirinya menyelesaikan kalimat, Joohee malah sudah lebih dulu duduk bersama dengan peserta lainnya. Bahkan, dia juga meminta Jungkook untuk duduk di sampingnya dan ikut serta.

"Anggap sebagai hal yang menyenangkan. Di Inhwa tidak ada yang seperti ini," ujar Joohee. Dia menatap benang-benang yang ada di hadapannya untuk memilih peruntungannya. Lain halnya dengan Jungkook yang memilih diam. Hingga kemudian, tawanya pecah saat Joohee malah mendapatkan benang yang pendek.

"Aku tidak ingin bermain lagi." Joohee berniat untuk beranjak. Namun, Jungkook segera menarik tangannya dan membuat gadis itu kembali duduk.

"Baiklah, kali ini kita memilihnya bersama. Aku akan meminjamkan sedikit keberuntungan yang kumiliki."

Joohee benar-benar terdiam saat debar jantungnya kian meningkat. Dia sampai takut jantungnya meledak karena sentuhan Jungkook di tangannya benar-benar memberikan sengatan-sengatan aneh juga rasa geli di perutnya.

Pria itu tersenyum hingga lesung pipi manis itu nampak. Bagaimana tidak? Sehelai benang dengan ukuran yang lebih panjang benar-benar dia dapatkan. Memang, dia tak terlalu percaya dengan hal-hal seperti ini. Namun, dia tetap berharap hubungannya dengan Joohee akan berlangsung lama.

"Apa bagusnya?" cibir Joohee sambil menarik tangannya agar tak lagi ada di genggaman tangan pria itu.

"Biasanya hal ini dilakukan oleh pemuda dan pemudi yang ingin melangsungkan pernikahan. Lihatlah, banyak yang datang kemari bersama orang tua mereka. Benang yang pendek menandakan hubungan mereka tidak akan berjalan lancar, sementara benang yang panjang menandakan hubungan mereka akan berjalan dengan sangat lancar," jelas Jungkook sambil menunjukkan 2 helai benang merah dengan ukuran berbeda di tangannya.

"Ajak aku berkeliling." Joohee menarik tangan pria itu dan membuatnya hanya bisa pasrah ikut. Meski begitu, suasana hatinya kini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Terlepas dari seberapa keras orang-orang di istana mencoba melukainya, dia masih memiliki Joohee.

Joohee menghentikan langkah saat mendapati aksesoris-aksesoris cantik yang ada di sana. Motifnya benar-benar berbeda dari yang biasanya dia lihat. Bahkan tusuk rambut pun bentuknya lebih beragam. Hingga kemudian dirinya tertarik pada tusuk rambut dengan motif bunga anggrek.

Shadow Of Bitae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang