46 : Jun Kembali

34 7 0
                                    

Jungkook yang tengah memastikan semua evakuasi berjalan dengan baik, tiba-tiba menghentikan langkahnya yang sejak tadi memang mondar-mandir.

"Apa yang Joohee lakukan?" gumam Jungkook saat merasakan lonjakan energi yang bertabrakan dengan energi dalam tubuhnya. Sudah dapat dipastikan Joohee sedang melakukan sesuatu sekarang.

Jungkook segera bersikap biasa agar Hoon yang baru saja tiba, tak begitu mengkhawatirkannya. "Kau sudah mengevakuasi semuanya ke bagian belakang?"

Hoon segera mengangguk. "Tapi ... Aku tidak menemukan Joohee."

"Kau yakin?"

Hoon segera mengangguk. "Aku sudah meminta anggota bunga teratai yang lain untuk mencarinya."

Jungkook segera mengangguk. Dia mencoba melangkah menuju kursi saat merasa tubuhnya semakin lemas. Hingga kemudian tubuh itu sudah tak lagi mampu berhadapan dengan gejolak yang ada dalam tubuhnya. Beruntung Hoon bisa secepatnya menangkap Jungkook.

"Yang Mulia?"









"Apa kita sungguh tidak perlu memberitahu Yang Mulia?" Ini sudah ke sekian kali Jiwoo menanyakannya. Masalahnya, meski tak memberitahu, Jungkook akan tetap tahu apa yang dilakukan mereka.

"Aku hanya tidak mau memberikan harapan kosong," ujar Joohee sambil tetap mencoba melakukan apa yang pernah dia lakukan untuk menyelamatkan Yuan. Meski kasusnya memang sama, namun Jun sudah terlalu lama memejamkan mata meski Yuan berhasil memblokir setiap pintu energinya.

"Joohee?" Jiwoo segera menarik tangan gadis itu saat Joohee memuntahkan darah. "Kau juga terlalu banyak menggunakan energinya. Apa kau mau bunuh diri?"

"Aku bisa merasakan energinya. Jiwanya masih ada. Aku bisa menyelamatkannya."

Jiwoo menghela napas kemudian menuntun Joohee untuk duduk. "Dengarkan aku. Memaksakan diri juga bukanlah hal yang baik."

"Tapi ...."

"Joohee, kau tidak akan memikirkannya?" Jungrim memberikan kode pada Joohee, membuat gadis itu kemudian sadar bahwa egois dan memaksakan diri untuk saat ini bukanlah hal yang tepat.

"Masih ada cara lain."

"Maksudmu?"

"Mengeluarkan giok itu."

"Joohee, apa kau gila?" Jungrim tentu jadi orang pertama yang menolaknya. Memang, hal itu bisa saja dilakukan. Namun, pada kasus Joohee, giok itu memang sudah benar-benar bersatu dengan tubuhnya. Mengeluarkan giok itu sama saja seperti bunuh diri. "Ini bukan tentang nyawamu saja, tapi juga Yang Mulia."

***

Jungkook terduduk dengan napas tersenggal juga tubuh yang dibasahi keringat. Tentu, hal ini langsung membuat Hoon segera mengembuskan napas lega. "Kau sudah menemukan Joohee?"

"Tak ada yang berhasil menemukan Joohee. Bahkan Jina juga ikut menghilang."

Jungkook menghela napas sebelum kemudian beranjak dan membawa serta pedangnya. Dia sendiri yang akan mencari keberadaan gadis itu. Namun, satu hal yang kini membuatnya heran adalah dia sama sekali tak merasakan energi asing di dalam tubuhnya.

"Apa Joohee tidak baik-baik saja?" gumam Jungkook yang makin mempercepat langkah, membuat Hoon juga beberapa kasim dan prajurit ikut mempercepat langkah. Namun, langkah mereka kemudian harus terhenti saat seorang penjaga gerbang istana menghampiri dengan raut cemas.

"Yang Mulia, mereka sudah mulai masuk istana."

Ini benar-benar di luar dugaan Jungkook yang memprediksi pasukan Baekhwanjong akan tiba paling cepat sekitar 4 hari lagi. Namun, nampaknya segala hal sudah sangat dipersiapkan dengan matang oleh Hwani juga Hwarim. Setelah membawa serta pasukan lembah biru yang hampir membantai seluruh pasukan Bitae di perbatasan juga di istana, mereka juga mengirimkan pasukan elit mereka.

Shadow Of Bitae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang