28 : Kiss

92 9 12
                                    

"Sa Jungkook!"

Jungkook yang baru akan kembali ke kamarnya, menghentikan langkah. Dia kemudian mengerutkan dahi saat mendapati Joohee dengan wajahnya yang memerah. Tentu, dia segera menghampiri meski harus memeriksa keadaan sekitar lebih dulu.

"Kyung, kembalilah ke kamarku dan pura-pura menjadi diriku. Aku akan mengantar Joohee dulu," ujar Jungkook yang kemudian membuat Kyung memberi salam lalu pergi.

"Tidak perlu melakukan sesuatu jika terpaksa. Kau saja tidak mencintaiku. Untuk apa memperhatikanku? Jiwoo Eonni bilang, jika seseorang sangat memerhatikanku lebih dari perlakuan teman, artinya dia mencintaiku." Joohee mengatakannya sambil sesekali oleng karena tak bisa berdiri dengan tegak.

Tanpa meminta persetujuan sama sekali, Jungkook segera menggendong gadis itu. Awalnya Joohee memang berontak. Namun, lama kelamaan gadis itu justru diam dan memejamkan matanya.

"Aku pantas untuk mati, Yang Mulia," ujar Sori setelah membukakan pintu kamar Joohee.

Jungkook yang baru melangkah masuk, segera menghentikan langkah. "Jika kau mati, tidak akan ada yang menjaga Jina dari dekat. Hukumanmu kali ini adalah menyalin buku yang akan kuberikan besok."

"Baik, Yang Mulia." Sori menutup pintu itu, membiarkan Jungkook yang mengurus nonanya.

Jungkook menghela napas sambil menatap Joohee yang kini terbaring di atas tempat tidur. Beruntung dia baru saja selesai berlatih di ruang rahasianya. Jika tidak, dia pasti tidak akan tahu ulah ajaib dari Joohee.

"Jika bisa memilih, aku akan memilihmu saja untuk jadi suamiku." Gumaman Joohee tentu membuat Jungkook segera terkekeh. Entah siapa yang Joohee temui di luar hingga gadis itu mengatakan hal demikian.

"Sa Hyun." Joohee kemudian terkekeh setelah menyebut nama pria itu.

"Sa Hyun? Tunggu, kau pergi keluar dengannya?"

Joohee kemudian terduduk, menatap Jungkook dengan wajahnya yang masih memerah. Dia lantas mengerutkan dahi, menangkup wajah Jungkook hingga membuat pria itu mengerutkan dahi. "Sa Hyun, apa aku terlalu memikirkannya? Kenapa wajahmu jadi mirip Sa Jungkook?"

Jungkook menggenggam kedua tangan Joohee. "Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Sa Hyun, kau memang paling suka membuatku kesal. Tapi tidak apa-apa. Hari ini aku akan membiarkanmu karena kau yang mengantarku pulang. Lain kali jika kau menyebalkan, aku akan memukulmu."

"Siapa yang kau sebut tadi?"

"Sa Hyu ...." Joohee membulatkan mata saat benda kenyal itu menempel di bibirnya. Untuk sepersekian detik, dirinya masih terdiam, sebelum akhirnya dia mendorong pelan Jungkook dan buru-buru menyeka bibirnya. "Apa yang kau lakukan?"

"Apa pantas kau pergi keluar lalu mabuk seperti ini bersama adikku?"

Joohee berdecih mendengar pertanyaan itu. "Kau sendiri yang bilang hanya pura-pura mencintaiku. Lalu apa salahnya aku mencari pria lain? Kau ...."

Jungkook kembali membungkam gadis itu dengan sebuah ciuman hingga membuat gadis itu membatu untuk beberapa detik. Namun, dia justru dibuat terkejut dengan balasan yang dilakukan gadis itu. Tentu, hal ini ikut dimanfaatkan Jungkook dengan sama sekali tak melepaskan pangutan tersebut.

"Joohee, aku mencintaimu. Tapi menurutku lebih baik kau tidak mengetahuinya agar bisa lebih mudah pergi dari tempat mengerikan ini. Aku akan menepati janjiku untuk membiarkanmu pergi," gumam Jungkook dalam hatinya. Dia sudah meminta Hoon untuk mengabarinya saat bertemu dengan Yuan dan Jina. Saat hari itu tiba, dia akan menggulingkan Joohee dari statusnya dan membiarkannya hidup lebih bebas di luar sana. Bukan karena dia tak mencintai Joohee. Namun, ini cara terbaiknya untuk melindungi Joohee.

Shadow Of Bitae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang