BAB I -Menjadi Daisy Merrow -*

40.6K 1.3K 23
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

Malam itu, sunyi menyelimuti kamar kost Nara yang sempit dan sederhana. Kelelahan dan rasa sakit telah menjadi teman setianya selama tiga hari terakhir. Tubuhnya yang lemah terbaring tak berdaya, diselimuti keheningan malam yang menusuk hingga ke tulang. Di antara napas yang berat, ia bisa merasakan kepala yang berdenyut dan mual yang tak kunjung reda, membuatnya terus-menerus memuntahkan makanan yang ia coba telan.

Penyakit anemia yang selama ini hanya menjadi bayang-bayang kembali menyerangnya dengan kejam, menggerogoti tenaganya hingga duduk pun terasa seperti beban yang berat.

Namun, di tengah kesendirian itu, ada tetangga kamar yang baik hati, yang tanpa ragu mengulurkan bantuan. Membawakan obat dan makanan, serta memberikan perhatian kecil yang begitu berarti bagi Nara.

Malam itu, setelah meminum obat yang diberikan, Nara berusaha untuk tidur. Dalam hati, ia berdoa,agar esok pagi tubuhnya membaik. Dengan perlahan, kesadarannya memudar, tenggelam dalam kegelapan malam, sementara pikirannya melayang antara kenyataan dan harapan.

∆********∆

Namun, ketika pagi menjelang dan Nara membuka matanya, sebuah kejutan besar menantinya.

"Dimana aku?Apa semua ini?Apakah aku,masih dalam mimpi?""

Didepan matanya bukan lagi kamar kost yang sempit dan pengap yang ia kenali, melainkan sebuah ruangan yang begitu berbeda, megah, dan penuh kemewahan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dinding batu berlapis wallpaper kuno yang berdebu, jendela besar dengan tirai berumbai yang menjuntai anggun, serta perabotan antik yang berdiri anggun di setiap sudut ruangan.

Semuanya memancarkan aura keanggunan dan misteri, seolah ia baru saja melangkah ke dalam dunia lain-dunia yang selama ini hanya ia temukan di dalam novel-novel fantasi yang sering ia baca.

Sejenak, Nara terdiam. Matanya menjelajahi setiap detail ruangan itu, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun, alih-alih merasa asing, ada perasaan yang anehnya familier. Semua ini-dinding batu, tirai berat, perabotan antik-begitu mirip dengan deskripsi dunia-dunia dalam novel yang sering ia baca sebelum tidur.

Novel-novel tentang reinkarnasi, transmigrasi, atau masuk ke dalam dunia lain selalu menjadi pelarian bagi Nara dari kenyataan hidup yang keras. Terkadang, ketika dunia nyata terasa terlalu berat, ia bahkan berharap bisa masuk ke dalam salah satu dari cerita itu, menjalani hidup baru yang penuh petualangan dan mungkin, kebahagiaan. Tapi harapan itu selalu ia sadari sebagai sekadar khayalan belaka, sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang