Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶
Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.
🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨
🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧
**Terima kasih,Salam Pena**
❤️😙😁😆❤️
*******∆*******
Hanya untuk pembaca berumur +17, untuk yang belum cukup umur harap skip chapter ini.
🚨Warning adult content 🚨
Di tengah keheningan hutan yang tertutup salju, Daisy dan Isaac menunggangi kuda bersama dengan perlahan melewati pepohonan pinus yang tinggi, diselimuti salju putih.Suara lembut derak salju di bawah kaki kuda menjadi satu-satunya yang menemani perjalanan mereka. Daisy, yang duduk di depan Isaac dengan mata tertutup kain, mencoba meraba suasana sekitar. Hembusan angin dingin menyentuh kulitnya, namun kehangatan tubuh Isaac di belakangnya membuatnya merasa aman.
"Isaac, ke mana kau membawaku?" tanya Daisy, nada suaranya ringan namun penuh rasa ingin tahu. Tangannya perlahan bergerak, mencoba membuka kain yang menutupi matanya.
Isaac segera menangkap tangan Daisy dengan lembut, jari-jarinya yang hangat menggenggam pergelangan tangannya. "Tunggu sebentar lagi," bisik Isaac lembut di telinganya. "Aku ingin memberikan kejutan untukmu."
Daisy tertawa kecil, meskipun rasa penasarannya semakin besar. "Tapi kenapa mataku harus ditutup?" protesnya. Ia mencoba mengintip lagi, namun Isaac hanya tersenyum dan lembut menahan kain itu tetap pada tempatnya.
"Kau akan segera tahu, Daisy," jawab Isaac sambil memacu kuda perlahan. Salju putih di sekitar mereka berkilauan seperti kristal di bawah sinar matahari musim dingin. "Kita hampir sampai."
Daisy mengangguk pelan, menyerah pada rasa ingin tahunya yang membuncah. Meski matanya masih tertutup, dia mempercayai Isaac sepenuhnya.
Tak lama kemudian, Isaac menarik tali kekang kuda, dan mereka berhenti. Dengan hati-hati, Isaac turun dari kuda lalu membantu Daisy turun juga, masih dengan mata tertutup. Tangan Isaac yang kuat menuntun Daisy perlahan, membawanya ke sebuah tempat yang telah ia persiapkan.
Akhirnya, Isaac berdiri di hadapan Daisy dan dengan lembut melepas kain penutup mata gadis itu. Saat Daisy membuka matanya, napasnya tertahan sejenak. Di depannya, terbentang pemandangan yang luar biasa.
"Astaga Isaac ... apa ini? Ini sangat indah!!"
Di hadapannya, sebuah ruang terbuka di tengah hutan bersalju tampak seolah dilindungi oleh perisai tak terlihat. Salju di sekitar mereka tidak menyentuh tanah tempat itu. Hamparan bunga-bunga indah bermekaran di setiap sudut, dengan warna-warna cerah yang kontras dengan latar belakang musim dingin. Hewan-hewan kecil yang aneh namun menggemaskan-kelinci putih bermata emas, burung-burung berwarna-warni dengan bulu berkilau, hingga rubah kecil berbulu lebat-bergerak dengan tenang di antara bunga-bunga itu. Rusa kecil dengan tanduk yang berkilauan seperti kristal juga berkerumun di sekitar mereka, tampak penasaran namun tidak takut, seolah tempat itu adalah rumah bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Change
RomanceNara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dunia novel yang pernah dibacanya sebagai.Daisy, karakter yang bahkan tidak pernah disebutkan dalam ce...