BAB X -Menyedihkan-*

10.1K 769 15
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

Hai guys aku update lagi nih🤗,makasih yang buat semua dukungannya🫰♥️♥️.

Aku bakal update double juga hari ini. Ceritanya sedih dulu ya🥺😭,tapi chapter selanjutnya happy kok😆 bakal ketemu Lord Isaac setelah sekian lama❤️‍🔥❤️‍🔥😚.

Sabar ya ,Selamat membaca.

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

*🚨Peringatan konten sensitif, pembaca harap bijak dalam menanggapi🚨*

Bersama dengan cahaya dari matahari yang terbenam, Daisy menatap pemandangan dari balik jendela kamarnya. Matahari perlahan menghilang di balik cakrawala, meninggalkan jejak-jejak merah dan oranye di langit, seakan mencerminkan kesedihan dan keputusasaan yang dirasakannya. Matanya memancarkan kesedihan yang dalam, menghadapi situasi yang menimpa hidupnya.

Sekarang Daisy tengah terkurung di dalam kamarnya selama sebulan kedepan sebagai hukuman dari apa yang telah dia perbuat pada Count Gratham tempo hari. Dia tidak boleh keluar sampai hari cara debutene tiba.Hanya diberi makan dua kali sehari, dan tidak ada yang boleh mengunjunginya atau mengajaknya berbicara. Pintu kamarnya hanya dibuka saat ada pelayan yang membawakan makanannya.

Daisy yang terbaring di ranjang tidak bisa banyak menggerakkan tubuhnya. Dirinya harus berbaring tengkurap akibat hukuman yang diberikan Baron Merrow padanya. Punggungnya, lengan, dan kakinya penuh dengan memar berwarna keunguan yang menutupi hampir seluruh kulitnya.

Ingatan Daisy kembali pada satu hari yang lalu, setelah insiden dengan Count Gratham. Malam itu, Baron Merrow menyeretnya dengan menjambak rambutnya keluar dari kamarnya, membawanya ke ruang keluarga di Massion Merrow.

------+Flashback+---------

Baron Merrow mendorongnya dengan keras hingga Daisy menabrak ujung meja yang ada di ruang keluarga. Seketika darah mengalir dari kepalanya. Daisy menyentuh kepalanya yang terasa sakit dan melihat darah di tangannya. Pandangannya mulai kabur karena rasa sakit yang menusuk.

Seakan belum cukup dengan hal itu, Baron Merrow kembali menjambak rambutnya, memaksanya berdiri. Daisy yang merasa kesakitan mencoba berdiri dengan susah payah, namun jatuh tersungkur lagi saat Baron Merrow menamparnya dengan keras. Di dalam mulutnya dia bisa merasakan rasa anyir yang mirip dengan besi akibat darahnya sendiri.

"Kau tahu apa yang telah kau lakukan, Daisy?!" suara Baron Merrow menggema di ruangan, penuh dengan kemarahan. "Kau telah mempermalukan keluarga kita di depan Count Gratham! Segera pergi dan minta maaf padanya sekarang juga!"

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang