BAB VI -Five Pillars of Empire-*

12.1K 825 8
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

Saat ini, di kediaman megah Grand Duke Callixt, tengah diadakan makan malam rutin keluarga dengan kemewahan yang mencerminkan status mereka. Ruang makan utama, yang menampilkan arsitektur klasik nan berkelas, dipenuhi dengan detail-detail menakjubkan yang menunjukkan kejayaan keluarga Howard.

Langit-langit ruangan menjulang tinggi, dihiasi dengan lukisan fresco yang menggambarkan sejarah dan kemenangan keluarga mereka. Di tengah ruangan, lampu gantung kristal besar berkilauan, memancarkan cahaya hangat yang menambah kesan mewah. Dinding-dinding ruangan dilapisi panel kayu mahoni yang diukir dengan halus oleh pengrajin-pengrajin yang telah bekerja untuk keluarga ini selama beberapa generasi. Setiap panel kayu itu menceritakan kisah para leluhur, yang diabadikan dalam ukiran yang penuh detail.

Meja makan panjang yang terbuat dari kayu ek tua menjadi pusat perhatian. Meja tersebut dihiasi taplak brokat berwarna emas dan perak, sementara porselen terbaik dan peralatan makan dari perak berkilauan menghiasi permukaannya. Kursi-kursi makan berlapis kain beludru merah marun, memberikan kenyamanan dan kemewahan bagi setiap anggota keluarga.

Di satu sisi meja, Grand Duke Callixt duduk dengan anggun, dikelilingi oleh kedua putranya, Isaac dan Ethan. Di sisi lain, duduk Agatha, yang baru-baru ini menjadi anggota keluarga Howard. Suasana makan malam itu penuh kehangatan, diwarnai pembicaraan tentang kegiatan sehari-hari, dipadu dengan tata krama bangsawan yang sempurna.

"Ethan, bagaimana perkembangan latihan manamu? Sudahkah kamu bisa mengendalikannya dengan lebih baik?" tanya Duke Callixt dengan perhatian, suaranya tegas namun penuh kebanggaan.

Ethan menjawab dengan semangat, "Ya, Ayah. Master David mengatakan bahwa aku telah menunjukkan kemajuan signifikan. Aku sekarang bisa menghasilkan api dengan lebih stabil dan mengarahkannya dengan tepat. Aku juga hampir menguasai teknik menggabungkan ilmu pedang dengan mana api ini, meskipun masih ada beberapa teknik lanjutan yang perlu aku pelajari."

Duke Callixt mengangguk bangga. "Bagus sekali, Ethan. Kekuatan api adalah aset besar bagi keluarga kita. Teruslah berlatih dan perkuat kemampuanmu. Ingat, pengendalian dan ketepatan adalah kunci dalam menguasai elemen ini."

"Terima kasih, Ayah. Aku akan berusaha sebaik mungkin." Ethan tersenyum lebar, merasakan dukungan yang tulus dari ayahnya.

Kemudian, Duke Callixt beralih kepada Agatha, kali ini dengan nada yang lebih lembut. "Agatha, bagaimana dengan perkembangan kekuatan suci mu di kuil? Apakah kamu merasa ada peningkatan?,dan Bagaimana persiapan upacara penobatan mu sebagai Saintess?"

Agatha menjawab dengan antusias, "Ya, Tuan Callixt. Para pendeta di kuil mengatakan bahwa kekuatan penyembuhan dan kekuatan suciku semakin kuat. Aku juga bisa merasakan energi yang lebih besar saat melakukan penyembuhan, dan hasilnya lebih cepat serta efektif. Persiapan upacara penobatan pun sudah berjalan dengan baik, mencapai sekitar lima puluh persen."

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang