BAB XXXIX -Aku Kembali-

11.1K 838 119
                                    

semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆******

Saat hari sudah beranjak siang.

Paus dari Kuil Suci datang ke Kastil Howard,terasa seperti peristiwa yang sangat luar biasa. Seluruh kastil dipenuhi dengan persiapan menyambut tamu agung tersebut. Paus, yang dikenal sebagai sosok paling dihormati, jarang sekali turun langsung untuk menangani masalah pribadi.

Namun, berita tentang kondisi Daisy telah menyebar dengan cepat, dan karena hubungan keluarga Isaac yang erat dengan Kuil Suci,apalagi Agatha sendiri yang meminta bantuan dari paus.Paus memutuskan untuk memberikan bantuannya sendiri.

Iring-iringan kereta Paus tiba di halaman kastil dengan penuh khidmat. Paus, ditemani oleh para pendeta Kuil Suci, mengenakan jubah-jubah putih dengan sulaman emas lambang Dewi Iris-sang pelindung kehidupan dan penyembuhan.

Isaac, yang selama tak pernah meninggalkan sisi Daisy.Namun, begitu Paus tiba, Isaac hanya memberi sedikit anggukan hormat, suaranya terdengar berat ketika ia berbicara. "Yang Mulia Paus,Saya harap kehadiran kalian bisa memberikan kesembuhan pada Daisy"

Paus, seorang pria tua dengan wajah yang lembut dan penuh belas kasih, menatap Isaac dengan simpati. "Tuan Isaac, Dewi Iris melihat penderitaan ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantunya"

Dengan isyarat tangan Paus, para pendeta yang bersamanya mulai bersiap. Mereka membawa berbagai perlengkapan suci dari Kuil Iris: botol-botol kecil berisi air murni dari mata air suci, kristal-kristal cahaya yang diyakini menyimpan energi penyembuhan, dan bunga-bunga berwarna ungu yang dikenal sebagai *Iris Eternia*, simbol kekuatan dan kehidupan Dewi Iris.

Isaac mengikuti mereka masuk, diam-diam mengamati setiap gerakan yang dilakukan dengan hati yang dipenuhi harapan dan kegelisahan.

Di dalam kamar, Daisy terbaring diam. Cahaya dari jendela mengalir lembut.Wajahnya yang lembut tampak tenang, namun napasnya yang pelan dan tubuhnya yang tidak bergerak membuat suasana itu penuh dengan kesedihan.

Paus berdiri di sampingnya, menatap wajah Daisy sebelum mulai mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada para pendeta untuk memulai ritual.

Doa-doa dipanjatkan,dalam bahasa kuno Kuil Suci yang diyakini dapat memanggil berkat langsung dari Dewi Iris.

Para pendeta menutup mata mereka, membiarkan diri mereka terhubung dengan energi ilahi, sementara Paus menuangkan air suci dari botol ke tangan dan meneteskan sedikit di dahi Daisy.

Isaac berdiri di sudut ruangan, tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun tatapannya terpaku pada setiap gerakan Paus dan para pendeta.

Paus melanjutkan upacara dengan meletakkan kristal cahaya di tangan Daisy, sebuah simbol kekuatan Dewi Iris yang dipercaya bisa menarik kembali jiwa yang tersesat.

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang