BAB XXIII -Bantuan Menyesatkan-*

7.5K 525 9
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆******

Daisy mendekatkan lagi wajah mereka, berbisik pelan, "Peluk saya lebih erat."

Mendengar itu Lucian tampak kebingungan di tengah kesakitan yang dia alami, tetapi dia menuruti perintah Daisy. Nafas mereka saling bersentuhan, membuat situasi ini semakin gila.

Daisy dapat merasakan dada Lucian yang bergerak naik turun dengan napasnya yang terburu-buru, sementara tangan Lucian perlahan mengeratkan pelukannya di sekitar pinggang Daisy. Tubuh mereka begitu dekat sehingga Daisy dapat merasakan detak jantung Lucian yang kuat dan cepat. Hawa panas dari tubuh Lucian mengalir melalui pakaian mereka yang tipis, menciptakan perasaan hangat yang aneh di tengah kedinginan gang sempit itu.

Langkah kaki para pembunuh bayaran semakin mendekat, dan suara desah napas mereka terdengar jelas di telinga Daisy.Daisy segera memiringkan kepalanya,membuat mereka tampak semirip mungkin seperti sepasang kekasih yang sedang berciuman.

Kelompok pembunuh bayaran itu tampak berhenti tepat didepan gang dari posisi mereka.

Mereka tampak berbincang dengan serius,sesekali melirik ke arah Daisy dan lucian berada.Hal itu membuat Daisy semakin gugup.Dia cemas jika mereka Ketahun mungkin saja Daisy akan mati,sedangkan Lucian sebagai tokoh utama pastilah memiliki jaminan hidup.

Lalu salah satu dari mereka mulai melangkah mendekat, membuat Daisy semakin frustasi.Daisy yang semakin gugup hanya bisa menutup matanya,sedangkan lucian hanya memperhatikan Daisy dalam diam.

Namun, sebelum mereka ketahuan, salah satu pembunuh berucap pada rekannya, "Biarkan saja mereka. Pasangan muda yang sedang bermesraan. Tidak ada hubungannya dengan kita."

"Ya, masa muda yang membara, mereka bahkan tak bisa membendungnya dan melakukanya di tempat kumuh dan sepi seperti ini" sahut yang lain sambil tertawa. "Biarkan saja mereka."

Setelahnya ketua dari kelompok itu mereka membentak, "Fokus pada tugas kita! Kita harus menemukan pangeran Lucian sebelum pergi dari wilayah ini!"

Segera pembunuh bayaran itu akhirnya berpencar dan meninggalkan Daisy serta Lucian.

Setelah memastikan mereka benar-benar pergi, Lucian mendorong Daisy dengan kasar.

"Agh...."membuat Daisy yang tak siap terhuyung hingga menabrak dinding di belakangnya. Rasa sakit yang teramat sangat membuat Daisy menahan erangannya. Tangannya terluka oleh paku berkarat yang mengaga dari salah satu kayu di dekatnya.

Tak lama setelahnya darah mulai merembes dari balik lukanya membasahi lengan bajunya.Daisy mengigit bibirnya menahan rasa sakit itu."Shh....s....betapa kasarnya.Apa dia sangat membenciku? Aku juga tidak ingin melakukannya? Semua ini hanya kulakukan untuk membantunya"

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang