BAB XVIII -Calon Istriku-

10.4K 773 10
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******


Setibanya di kediaman Grand Duke Howard, kedatangan Daisy dan Agatha segera menggemparkan mansion itu. Kepala pelayan, Mr.James, dan para pelayan lainnya dengan cepat menghampiri mereka. Melihat kondisi Daisy yang sangat memprihatinkan, Mr.James segera memerintahkan para pelayan untuk membantu.

"Segera ambilkan kotak medis!" perintah Agatha dengan suara tegas namun penuh kekhawatiran.

Para pelayan bergegas memenuhi perintah Agatha. Mereka membawa Daisy yang lemah dan penuh luka ke ruang tamu, menyiapkan tempat agar Daisy bisa berbaring dengan nyaman. Agatha tetap di sisi Daisy, menggenggam tangannya dengan lembut, memberikan dukungan.

"Daisy, kau harus bertahan sedikit lagi. Aku akan mengeluarkan serpihan kaca ini sebelum menggunakan kekuatan penyembuhanku," kata Agatha dengan suara lembut namun tegas.

Daisy mengangguk lemah, merasakan sakit yang tak tertahankan. "Terima kasih, Agatha. Aku tahu kau bisa melakukannya."

Mr.James kembali dengan kotak medis di tangannya, menyerahkannya kepada Agatha. "Nona Agatha, semua yang Anda butuhkan ada di sini."

∆***********∆

Disisi lain Isaac Howard,sebagai komandan kesatria Howard, berdiri tegak di tengah lapangan latihan yang dikenal sebagai "Knight's Arena." Arena tersebut terletak di halaman dalam kastil Howard, dikelilingi oleh dinding batu yang menjulang tinggi, memberikan suasana yang megah dan penuh sejarah. Hari itu, suasana arena lebih tegang dari biasanya karena ancaman baru yang menggantung di atas mereka-para monster yang muncul setelah seribu tahun lamanya,Sejak kemunculannya lagi lima tahun lalu intensitas kemunculan mereka lebih sering terjadi.Sehingga mereka harus mengantisipasi perang yang akan pecah kapan saja.

Isaac, dengan postur tegap dan mata yang penuh determinasi, berdiri di bawah sinar matahari yang terik. Isaac bertelanjang dada, memperlihatkan otot-ototnya yang kuat dan tubuhnya yang tampak mulus tanpa satupun jejak luka. Mengingat kekuatan penyembuhan yang dimiliki tubuhnya,sehingga semua lukanya akan sembuh dengan sendirinya.Mengingat mana yang dimilikinya sangatlah besar maka sistem pemulihan tubuh Isaac menjadi yang tercepat dari semua berdarah howard.

Keringat mengalir di kulitnya, berkilauan di bawah cahaya, menambah kesan kekuatannya. Dia memegang pedang panjang di tangan kanan, sementara perisai bundar tergantung di lengan kirinya. Wajahnya yang keras dan tatapan matanya yang tajam membuatnya tampak seperti pemimpin yang disegani dan sangat ditakuti. Tidak ada seorang pun di arena yang tak mengakui kehebatan Isaac, karena mereka tahu betapa mematikan dan tegasnya dia dalam pertempuran.

Knight's Arena adalah tempat yang mengesankan. Arena itu memiliki lantai tanah yang keras dan dipagari dengan pagar kayu kokoh, memastikan keamanan para peserta latihan. Di sudut-sudut arena, terdapat patung-patung ksatria kuno, lambang kehormatan dan keberanian. Tribun kayu yang mengelilingi arena biasanya dipenuhi penonton, tetapi hari ini hanya dihuni oleh para kesatria Howard. Bendera keluarga Howard berkibar di setiap sudut, menunjukkan lambang pedang dengan diselimuti api merah yang berkibar pada kain hitam, memberikan semangat tambahan kepada para kesatria.

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang