BAB XV -Teman* -

10.7K 772 10
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

Halo guys👋👋 aku update lagi nih selamat menikmati🫰🤗

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

Kantor Isaac mencerminkan kepribadian yang kuat, tegas, dan penuh tanggung jawab. Ruangan ini luas, dengan langit-langit tinggi dan dinding yang dihiasi panel kayu gelap, memberikan kesan maskulin dan kokoh. Di sudut-sudut ruangan, terdapat rak-rak buku yang penuh dengan literatur militer, taktik, dan sejarah, menunjukkan kecerdasannya serta dedikasinya terhadap tugasnya sebagai komandan.

Di tengah ruangan, terdapat meja besar dari kayu mahoni yang diukir dengan detail rumit, memperlihatkan kekuatan dan kekayaan keluarga Howard. Di atas meja, tumpukan dokumen dan peta strategi tersebar, mencerminkan betapa sibuknya Isaac dengan pekerjaannya. Sebuah lampu meja kuno dengan kap kain berwarna krem memberikan pencahayaan hangat yang cukup untuk bekerja.

Kursi kerja Isaac, yang terbuat dari kulit hitam dengan desain klasik, menambah kesan otoritas. Di depan mejanya, terdapat kursi dan meja tamu yang nyaman namun tetap formal, menunjukkan bahwa ruangan ini juga digunakan untuk pertemuan penting. Di dinding belakang kursi Isaac, terdapat lambang keluarga Howard yang diukir dengan indah, mengingatkan siapa pun yang masuk akan warisan dan tanggung jawab yang dipikul Isaac.

Di satu sisi ruangan, terdapat jendela besar yang memberikan pemandangan luas ke taman di luar. Tirai berat dari kain beludru merah tua bisa ditarik untuk memberikan privasi ketika diperlukan. Di bawah jendela, terdapat sebuah meja kecil dengan beberapa tanaman hijau yang menambah kesegaran pada ruangan dan memberikan sedikit keseimbangan dari kesan serius ruangan ini.

Di sudut lain, terdapat perapian besar dengan mantel dari marmer hitam, dihiasi dengan lukisan keluarga dan beberapa penghargaan militer Isaac. Di atas mantel perapian, terdapat cermin besar dengan bingkai emas yang rumit. Perapian ini sering digunakan saat malam-malam panjang ketika Isaac harus bekerja lembur, memberikan kehangatan dan kenyamanan.

Di atas meja, terdapat beberapa aksesori pribadi yang mencerminkan sisi lain dari Isaac. Ada sebuah pena berlapis emas yang selalu digunakan Isaac untuk menandatangani dokumen penting, serta sebuah kotak kayu kecil tempat dia menaruh sapu tangan Daisy.

Saat Isaac bekerja di kantornya, ia tampak sebagai sosok yang tegas dan berwibawa. Pakaian rapi, kacamata yang dikenakannya, serta lengan kemeja yang digulung memperlihatkan otot dan urat tangannya, menambah kesan maskulin dan serius. Kantor ini bukan hanya tempat kerja, tetapi juga cerminan dari dedikasi, tanggung jawab, dan kehidupan pribadi Isaac yang kompleks.

Di tengah hari yang sibuk, Isaac berada di kantornya, berkutat dengan dokumen-dokumen penting terkait penyerangan monster yang terjadi di beberapa daerah. Sebagai komandan pasukan ksatria Howard, tanggung jawabnya tidak hanya besar tetapi juga mendesak. Jadwalnya yang padat sebagai komandan dan calon Grand Duke berikutnya membuatnya hampir tidak punya waktu luang. Namun, di saat-saat yang jarang ia punya waktu, ia akan berlatih mengendalikan mana apinya, memperkuat kekuatannya yang sudah luar biasa.

Isaac duduk di meja kerjanya dengan serius, memeriksa setiap detail dokumen yang harus segera diselesaikan dan diserahkan ke istana kekaisaran.

Di tengah keseriusannya, terdengar ketukan di pintu dari luar kantornya. Tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen, Isaac berkata singkat, "Masuk."

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang