Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶
Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.
🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨
🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧
**Terima kasih,Salam Pena**
❤️😙😁😆❤️
*******∆*******
Daisy, yang sejak tadi mencoba menahan tawa, akhirnya menyerah. Tawa kecilnya menggema di udara, dan untuk sesaat, semua kekhawatiran dan kecemasan yang melingkupinya menguap begitu saja. Ia menutupi wajahnya dengan tangan, mencoba menyembunyikan rasa malunya yang semakin besar. Di sisi lain, Isaac yang sudah hampir habis kesabarannya hanya bisa menghela napas panjang, seperti orang tua yang kelelahan menghadapi anak-anaknya yang nakal.
Dengan tatapan yang menunjukkan bahwa kesabaran Isaac hampir mencapai titik puncaknya, ia menatap mereka dengan sorot mata yang berbahaya. "Kalau kalian tidak berhenti bicara sekarang juga, kalian tidak akan hidup cukup lama untuk melihat anakku," ancamnya dengan nada rendah namun penuh dengan tekanan yang menggetarkan. Kata-katanya berhasil membuat suasana hening seketika, seperti malam yang tiba-tiba datang dan menutup hari yang bising.
"Gareth, Nereus, bawa mereka pergi. Aku sudah cukup mendengar omong kosong mereka," lanjutnya dengan tegas. Tanpa banyak bicara, Gareth dan Nereus langsung menarik Ethan dan Aeron menjauh, membiarkan Daisy dan Isaac menikmati momen yang lebih tenang. Sebelum pergi, Nereus memberikan anggukan sopan kepada Daisy.
Isaac menghela napas panjang, membiarkan rasa lelah meresap dalam dirinya. Ia mengalihkan pandangannya pada Daisy, yang kini tertawa kecil, matanya berkilau seperti bintang-bintang yang baru saja muncul di langit malam. Perasaan hangat menyelinap dalam hati Isaac, menggantikan kekesalan yang sempat memenuhi pikirannya.
Isaac mengulurkan tangannya, menyentuh tangan Daisy dengan kelembutan yang membuat sentuhan itu lebih berarti dari sekadar sentuhan biasa. "Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana aku bisa bertahan hidup bersama mereka," gumamnya sambil menggelengkan kepala, meski nada suaranya menunjukkan kehangatan yang tak terbantahkan dibalik sikapnya yang dingin.
Daisy menatapnya dengan senyum yang tak bisa disembunyikan, seolah ia baru saja menemukan sisi lain dari Isaac yang belum pernah dilihatnya.
Dia juga baru menemukan sisi lain para pemeran utama pria yang ternyata sangat lucu dan penuh tingkah, tetapi itulah yang membuat momen-momen seperti ini menjadi lebih hidup dan penuh warna. Ketika Daisy akhirnya berbalik menatap Isaac, mata mereka bertemu, dan dalam keheningan yang tiba-tiba menyelimuti mereka, ada sesuatu yang tak terucapkan namun terasa jelas di antara mereka berdua.
"Ada apa, Daisy?" tanyanya dengan lembut, suaranya hampir seperti bisikan, menggetarkan udara di antara mereka dan membuat dunia seakan menyempit hanya untuk mereka berdua.
Daisy menarik napas dalam, mencoba mengumpulkan keberanian yang telah terbang terbawa angin tadi. "Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dan berikan padamu, Isaac," ucapnya pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/373469262-288-k770897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Change
RomanceNara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dunia novel yang pernah dibacanya sebagai.Daisy, karakter yang bahkan tidak pernah disebutkan dalam ce...