Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶
Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.
🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨
🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧
**Terima kasih,Salam Pena**
❤️😙😁😆❤️
*******∆*******
Setelah upacara pengangkatan Agatha sebagai Saintess berakhir, Kuil Suci Diaman mulai kosong. Para tamu terhormat, termasuk bangsawan dan keluarga kekaisaran, satu per satu meninggalkan tempat tersebut. Daisy tetap duduk di kursinya,hatinya dipenuhi keraguan.Sedangkan kedua kakaknya dan Baron Merrow tampak tak peduli melihat Daisy yang masih tetap ditempatnya.Mwreka melenggang pergi meninggalkan Daisy sedangkan Daisy yang merasa terbiasa tak ambil pusing akan hal itu.
Pikiran Daisy sibuk berkecamuk antara datang menghampiri Agatha tau tidka.Ia merasa ada kewajiban untuk menyapa Agatha, apalagi setelah melihat bagaimana Agatha dikelilingi oleh para pemeran utama pria. Namun, rasa malu menyelimutinya. Statusnya sebagai figuran membuatnya merasa tidak pantas untuk mendekati Agatha di tengah-tengah kerumunan para karakter utama cerita ini.
"Jika aku tidak menyapanya, Agatha mungkin akan mengira aku tidak datang," pikir Daisy, perasaan bersalah mulai merayapi dirinya. Akhirnya, dengan berat hati, Daisy memutuskan untuk menghampiri Agatha, meski ada rasa takut yang menggelayut di hatinya.
Ketika Agatha melihat Daisy mendekat, wajahnya langsung berseri-seri. Dia berteriak senang, "Daisy! Kamu datang!" Agatha segera berlari kecil mendekati Daisy dan memeluknya dengan erat, tidak peduli bahwa mereka kini berada di hadapan banyak tamu penting.
Daisy tersenyum lembut dan mengucapkan, "Selamat, Agatha. Aku sangat bangga padamu. Upacara tadi begitu indah, jauh lebih dari yang pernah kubayangkan."
Namun, momen hangat itu segera diinterupsi oleh suara dingin dan tajam yang datang dari seorang pria berwibawa. "Siapakah ini?" Pangeran Lucian, pemeran utama pria, berdiri tak jauh dari mereka, menatap Daisy dengan tatapan tajam dan senyuman curiga. Ia menilai Daisy dari ujung kepala hingga kaki, membuat Daisy merasa tak nyaman.
Daisy segera menundukkan kepalanya, memberi hormat kepada Pangeran Lucian. "Salam hormat, Yang Mulia Pangeran Lucian. Nama saya Daisy, putri dari Baron Merrow" jawab Daisy dengan sopan, meski dalam hatinya ia ingin sekali melemparkan batu ke wajah lucian itu.Namun, Daisy tetap menahan diri, menyadari bahwa ini bukan tempatnya untuk bertindak impulsif.Tingkahnya tetap angkuh sejak terakhir mereka bertemu.Dalam hati dia agak jengkel dan berdoa semoga lucian tak memgenalinya.
Pangeran Lucian menyipitkan mata dan menambahkan dengan nada mengejek, "Jadi, inikah nona yang bisa meluluhkan Isaac?Hingga menggempar kekaisaran?"
Sebelum Daisy bisa menjawab, Isaac yang sebelumnya tengah berbincang dengan bangsawan lain, segera mendekat. Dia berjalan dengan tenang namun langkahnya penuh ketegasan. Sesampainya di hadapan Daisy, Isaac mengulurkan tangan dan, dengan lembut, mencium punggung tangan Daisy. "Daisy,ternyata kamu disini.Aku mencarimu kemana-mana" ucapnya dengan suara lembut, seolah-olah hanya mereka berdua yang ada di tempat itu. Tindakan ini membuat semua orang yang menyaksikannya terkejut. Isaac Howard,sikapnya yang baru ini masih saja membuat orang lain terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Change
RomanceNara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dunia novel yang pernah dibacanya sebagai.Daisy, karakter yang bahkan tidak pernah disebutkan dalam ce...