BAB XXIV- Upacara Suci Pengakatan Saintess-

7.7K 554 1
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

Maaf ya guys updatenya telat-telat 🥺 soalnya aku lagi sibuk,aku sempet-sempetin buat cerita kadang kalo udah malem capek, terus pas buat cerita sering ketiduran😔maaf ya🙏diusahain update secepatnya meskipun gak bisa setiap hari🙏🥺🤗

*🚨Peringatan semua yang ada dicerita ini hanya cerita fiksi tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata🚨*

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

Daisy berbaring lelah di atas kasurnya, memejamkan mata sejenak untuk meredakan kelelahan yang menyelimuti tubuhnya. Hari ini benar-benar menguras energinya. Dalam hati dia berdoa semoga lucian tak membencinya setelah perlakuan kurang ajar yang dialakukan.Dia tak memiliki pilihan lain,yang terlintas dibenaknya hanya itu itu menolongnya.

Marry, yang duduk di sampingnya, dengan lembut memijat kaki Daisy, mencoba mengurangi ketegangan yang masih tersisa.

Setelah beberapa saat, Marry akhirnya tidak bisa menahan rasa penasarannya. "nona, bagaimana kencanmu dengan Tuan Isaac tadi? Apakah menyenangkan?"

Daisy membuka matanya dan menatap langit-langit. Ia sudah menduga pertanyaan ini akan muncul. Dengan senyum tipis, Daisy mulai merangkai cerita romantis di kepalanya. "Oh, kencan itu... sangat berbeda dari yang pernah aku alami sebelumnya, Marry.Itu sungguh luar biasa"

Sangat luar biasa hingga di hampir mati dan bahkan harus bertingkah kurang ajar pada seorang pangeran. Betapa luar biasanya,jika marry melihat sendiri kejadian itu pasti akan menangis melihat apa yang diajukan Daisy karna telah menghinati cinta suci Isaac.

Marry memiringkan kepala, menunggu cerita lebih lanjut. Daisy menghela napas panjang,mencoba merangkai cerita yang pasti di inginkan semua orang.Setelah ini Daisy merasa dia menjadi penulis novel dengan skill mengarang kisah cinta ini.

"Kami menyamar dan berjalan-jalan di pusat kota," Daisy memulai dengan nada suara lembut. "Isaac memakai pakaian sederhana tapi bahkan itu tidak bisa menutupi ketampanannya, sehingga aku harus membelikan topi untuk dia kenakan.SetalahnyaTidak ada yang mengenali kami, jadi kami bisa menikmati waktu bersama tanpa harus memikirkan status atau perhatian dari orang sekitar"

Marry tersenyum mendengar cerita itu. "Pasti seru bisa berkeliling tanpa ada yang mengenalimu, ya, Nona?"

Daisy mengangguk kecil. "Ya,jujur jika aku berkeliling mengenakan gaun yang sangat indah.Tetap saja tidak ada tertarik padaku.Berdeda lagi jika itu Isaac dengan pakaian biasa saja auranya yang kuat tak bisa ditutupi. Jujur, itu sangat menyenangkan juga melelahkan. Kami harus berjalan kaki ke berbagai tempat di pasar, mencicipi makanan jalanan, dan bahkan membeli beberapa barang kecil dari pedagang kaki lima. Isaac tampak sangat gembira dan kami selalu bergandengan tangan"

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang