BAB XXII - Calrenos Thael Myrn-

9.5K 679 0
                                    

Halo semuanya terimakasih🤗 sudah mampir ke cerita ini.Sebagai penulis baru mohon dukungan dan sarannya.👏👏👏🫶🫶🫶

Selamat membaca💛🧡❤️, dan jangan ragu untuk memberikan umpan balik. Dukungan kalian sangat berarti untuk pemula seperti saya.

🚨Disarankan untuk memutar Vidio lagu diatas atau memutar lagu yang kalian rasa cocok supaya lebih bisa meresapi suasana cerita🚨

🚧Saran untuk yang tidak bisa memutar video YouTube musik diatas :saat pertama kali masuk langsung scroll ke bawah langsung,diusahain yang cepet,setelah loading kedengeran suaranya baru scroll ke atas lagi tapi jangan sampai ngelewati judul,baru baca🚧

**Terima kasih,Salam Pena**

❤️😙😁😆❤️

*******∆*******

Pagi itu, Daisy terbangun lebih awal dari biasanya. Dia menyibukkan dirinya dengan persiapan pergi ke toko buku tua yang diberitahukan oleh Mr.Alden kemarin.Sebenarnya sudah lama Daisy merencanakan hal ini,untuk mencari petunjuk yang dapat membawanya pulang ke dunianya sendiri.

Untuk menjalankan rencana ini,Daisy terpaksa berbohong pada Marry, mengatakan dia akan pergi berkencan dengan Isaac secara rahasia.

"Marry, sebenarnya Aku dan Isaac akan berencana berkencan di pusat kota hari ini.Tapi,Kami akan menyamar sebagai rakyat biasa supaya bisa menikmati waktu berdua tanpa gangguan.Ini rahasia, jadi jangan bicarakan hal ini pada siapapun. Sekarang,bisakah kamu membantuku bersiap?" ucap Daisy dengan penuh keyakinan.

Marry, yang mendengar itu tentu saya percaya dengan mudah.Bahkan dia merasa sangat bahagia mendengarnya, nonanya akan melakukan kencan rahasia yang begitu romantis. Marry tentu saja menyetujuinya dan mulai merias Daisy dengan perasan gembira.

Meskipun Daisy mengatakan dia akan mengenakan pakaian rakyat biasa, Marry akan memastikan daisy akan tetap terlihat cantik dan anggun.

Daisy meminta tolong pada marry untuk merahasiakan tentang ini terutama pada Baron Merrow. Daisy juga minta bantuan marry untuk menjaga kamar Daisy dan setiap orang yang mencarinya dia akan bahwa Daisy sedang istirahat.

Setelahnya Marry akhirnya membantu Daisy pergi secara diam-diam.Daisy merasakan campur aduk antara kegembiraan dan rasa bersalah, tetapi dia harus melakukan ini sendiri.Karna Marry tak akan menyetujui rencana untuk berkunjung ke tempat yang berbahaya.

Dengan langkah hati-hati, Daisy keluar melalui pintu belakang Mansion Merrow. Jubahnya melayang lembut saat dia berjalan cepat menuju tempat kereta kuda yang sudah disewa secara diam-diam.

Setelah memasuki kereta kuda Daisy menyerahkan alamat tujuan pada kusir dan memulai perjalanan.

Sepanjang jalan, Daisy berdoa agar rencananya ini tidak ketahuan.

Setelah beberapa waktu,kereta kuda yang dinaiki Daisy tiba di sebuah gang sempit dan kumuh. Gang tersebut dipenuhi dengan sisa-sisa sampah dan tumpukan kotak-kotak bekas yang tampak sudah lama tidak tersentuh. Bau busuk dari saluran pembuangan menambah suasana suram. Dinding-dinding gang tampak kusam, dengan cat yang mengelupas dan coretan yang sudah pudar.

Saat Daisy turun dari kereta kuda dan sang kusir memanggilnya. "Nona," katanya dengan nada peringatan, "saya tidak bisa mengantar lebih jauh dari sini. Gang ini sangat sempit dan sepi. Berhati-hatilah dan pastikan Anda tidak tersesat."

The Story ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang