Chapter 2

1.3K 67 10
                                    

Rakha berjalan menuju roftop di ikuti Dika, Gabriel, Gibran dan Irsyad, hari ini mereka akan bolos dari pelajaran fisika, pelajaran yang menurut mereka paling membosankan.

Rakha merupakan anak pemilik SMA MEGA NUSANTARA, orang tuanya merupakan CEO di perusahaan "Dhaneswara Group" dan memiliki beberapa cabang dalam negeri maupun diluar negeri.

perusahaan pembuat mobil serta motor jadi, bebas dong mau ngapain aja, engga deng boong.

"Geng sebelah ngajak balapan nih boss terima apa engga nih?". Tanya Gibran saat mendapatkan pesan dari Reyhan ketua geng Satria.

"Taruhannya apa dulu nih?" Tanya Gaby menimpali.

"Katanya sihh uang sepuluh juta sama mobil" jawab Gibran.

"Oke" ucap Rakha.

"Gaslahhh yuhuuuu". Ucap Irsyad sembari memukul mukul dada nya seperti gorilla.

"Siapa yang bakalan turun?". Setelah sedari tadi diam menyimak, akhirnya si kutub utara ikut nimbrung.

"Gue" Jawab Rakha singkat.

Sedangkan Dika hanya mengangguk setuju

"Lokasinya, tempat biasa kan?" Tanya Gaby ke Gibran.

"Hooh" jawab Gibran.

"DARI TADI SAYA CARII TERNYATA DISINII TOOO" suara teriakan pak Sutrisno selaku guru fisika, sekaligus guru terkiler melengking di atas roftop.

"Mampusss" batin Gaby menatap pak Sutrisno takut takut.

"SEKARANG LARI DILAPANGAN SEBANYAK SEPULUH PUTARAN, ATAU KALIAN SAYA SURUH BERSIHKAN SELURUH TOILET YANG ADA DISEKOLAH" ucap pak Sutrisno tak terbantahkan.

Disisi lain...

seorang gadis tengah tidur di kelas, saat bu Nisa selaku guru Kimia menjelaskan materi.

"Ekhmm". dehmm bu Nisa

"Ekhmmmm" dehmm nya lagi

"Apasih Adara berisik bat lu ahhh" ucap nya masih memejamkan mata, Adara hanya diam melihat sahabat nya yang sedang diperhatikan bu Nisa.

"Ekhhmmmmmmmmmmm" dehmmm-an panjang bu Nisa.

"Apasihh Adara berisikk monyettt, gue lagi tidur bego". teriaknya tak menyadari bu Nisa berada di samping nya, sedang kan Adara mulai komat kamit meng kode sahabat bego nya itu, namun Mala tidak mengerti.

"Napa lu? Lagi baca mantra?" tanya Mala saat melihat mulut Adara yang komat kamit.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya, lari dilapangan sebanyak lima putaran". suara Bu Nisa membuat Mala seketika membeku ditempat, ia langsung berbalik menghadap bu Nisa.

"Ehhh Bu Nisa bobo, jangan gitu napa buu, satu putaran aja ya buu" Tawar Mala mengedip ngedipkan matanya.

"Kamuuuuu" geram Bu Nisa.

"Sekarang lari sebanyak sepuluhh putaran dilapangan, sekali lagi kamu membantah bersihkan seluruh toilet yang ada disekolah selama 1 bulan" Ucap Bu Nisa menekankan setiap kata kata nya, membuat Mala yang mendengarnya langsung lari dan keluar dari dalam kelas.

"Dasar bu Nisa Bobo, yakali gue bersihin seluruh toilet disekolah, mending larilah, itu juga si Adara sahabat ga ada akhlak kenapa ga bangunin gue coba, kampret emang". Mala terus mengomel disepanjang jalan koridor menuju lapangan, tanpa menyadari bahwa Bu Nisa mengikutinya.

"Ekhmmm" dehemm bu Nisa. "Sekarang lari sepuluh putaran saya akan awasi kamu dari atas, kalau sampai kamu berhenti, saya tambah hukuman kamu". titah bu Nisa lalu kembali ke kelas Mala

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang