Sepasang suami istri tengah mengendarai mobil milik mereka di tengah hujan yang deras, mereka adalah ayah dan bunda Mala, mereka ingin kembali kerumah mereka secepatnya, karena mengkhawatirkan putri mereka yang begitu takut dengan hujan dan petir.
"Ayah hujannya masih deras, apa sebaik nya kita berteduh untuk sementara? Takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan". Saran bunda Mala melihat kondisi yang tak memungkinkan untuknya mengendarai mobil, sangat bahaya bila dilanjutkan.
"Nanti aja bunda, kasian Mala di rumah, Mala kan paling takut sama petir"
"Yaudah Yah lanjut aja, tapi hati hati, jangan terlalu cepat, jalannya licin"
Ayah Mala mengendarai mobil di tengah tengah hujan yang deras dengan kecepatan di atas rata rata, membuat bunda Mala hanya bisa geleng geleng kepala, jika sudah menyangkut Mala, Ayah tak akan mendengar nasehatnya lagi.
"Ayah pelanin mobil nyaa, jalan nya licin loh ayah". Nasehat bunda saat merasa kecepatam mobil terus bertambah.
"Gini aja bund, biar cepat nyampainya"
"Pelanin aja Yah, jalan nya licin gini loh, yang penting kita sampai dengan selamat Ayah". nasehat bunda Mala mulai takut, bagaimana tidak hujan deras, ditambah jalan yang licin namun suaminya malah mengendara di atas kecepatan rata rata.
Saat mereka tengah berdebat, mereka tak menyadari jika sebuah mobil truck datang berlawanan arah didepan mereka, tampak nya mobil itu hilang kendali.
"Ayahh awasss". Teriak bundaa membuat Ayah Mala terkejut dan spontan membelok strirnya ke arah kiri, namun kondisi jalanan yang licin dan kecepataan kendaraan mereka mengakibat kan mobil hilang kendali, bertepatan dengan mobil truck datang menabrak mobil mereka hingga hancur.
Saat bi Leha tengah memasak di dapur, bi Leha mendengar berita seorang pasangan suami istri tertabrak truck yang hilang kendali, mengakibat kan kedua pasangan suami istri tersebut langsung meninggal ditempat, bi Leha berjalan ke arah ruang tamu melihat siaran berita tersebut, karena rasa penasarannya yang meronta ronta.
"Dikabarkan sepasang suami istri tertabrak mobil truck yang hilang kendali di jalan cempaka, yang ternyata sepasang suami istri tersebut merupakan pemilik perusahaan Handerson". Seketika bi Leha mematung mendengar berita yang diperlihatkan dari dalam TV, bukannya mereka Ayah dan bunda non Mala?
Pranggg....
Panci yang di pegang bi Leha terjatuh begitu saja. "Ibu... Bapakk... ke- kecelakaan?". Bi Leha masih belum percaya, dan kembali melirik ke arah TV namun itu adalah kenyataan, dengan panik Bi Leha berlari menaiki kamar anak majikan nya, ia akan memberitahu kepada mereka apa yang baru saja ia lihat.
"Den Kevin, den Kevin". Teriak Bi Leha dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.
Kevin merasa aneh dengan bi Leha tak biasanya bi leha seperti ini, dan kenapa bi Leha menangis?
"Kenapa Bi?". Tanya Kevin dengan tenang.
"Ibuu sama bapak Den". Ucap bi Leha terisak, tak kuasa melanjutkan ucapannya yang semakin membuat Kevin dan Mala penasaran termasuk rakha.
"Bunda sama Ayah kenapa bi? Kalau ngomong jangan stengah stengah Bi". Tanya Kevin mulai was was, ia takut terjadi hal yang tak diinginkan dengan kedua orang tuanya.
"Ibu sama bapak kecelakaan den". ucap Bi Leha membuat Kevin dan Mala langsung mematung dan dalam waktu itu juga mereka merasa dunia mereka berhenti sejenak, tak percaya apa yang baru saja mereka dengar.
Rakha ikut mematung, Rakha tak menyangka akan ada kejutan seperti ini yang ia dapat kan di rumah Mala.
"Bibi bohong kan? ini ga mungkin, gaaaa mungkin... Bi. Bi Leha kalau mau bercanda jangan keterlaluan gini plis". Ucap Kevin tak percaya, air mata sudah membasahi kedua pipinya, ia memeluk Mala erat yang terlihat masih syok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)
Teen Fictiondipertemukan secara tidak sengaja di koridor sekolah. "Aduhhh" ringisnya saat jatuh di lantai. Rakha hanya memandang gadis itu menampilkan raut wajah tanpa ekspresi. "Kalau jalan liat liat dong, buta lo?" Teriak gadis itu di depan Rakha. Rakha yang...