Chapter 51

632 71 12
                                    

Mentari mulai memancarkan sinarnya, cahayanya masuk dicela cela kamar seorang gadis cantik yang masih berada dalam selimut bermotif sapi miliknya, hingga sebuah tangan yang kekar mulai mengusap rambutnya dengan lembut, merasa terusik dengan tangan itu gadis langsung terbangun.

"Eughh...". Lenguhnya.

"Udah bangun adek kakak". Ucap Kevin seraya melemparkan senyum manis ke arah Mala.

"Emm... kak Kevin, tumben ga neriakin Mala". Ucap Mala lalu duduk disamping Kevin.

"Emang kakak sering neriakin kamu?". Tanya Kevin.

"Yaiyalah biasanya di gedor gedor pintu kamar Mala". Timpal Mala.

"Perasaan kakak ga pernah lakuin itu deh ngawur kamu, yaudah sana siap siap keburu telat, Rakha nungguin dibawa". Ucap Kevin membuat mata mala spontan melotot dan langsung berlari memasuki kamar mandi, Kevin yang melihat kelakuan mala hanya bisa geleng geleng kepala.

"Mall... jangan lama lama dek". Ucap Kevin meneriaki mala.

"Iya kak iya". Timpal mala dari dalam kamar mandi.

Mendengar itu, Kevin langsung keluar dari kamar mala, ia menuruni tangga lalu menemui Rakha .

"Bocilnya baru bangun bro, kebiasaan dia tuh bangunnya lama, nunggu di treakin dulu baru bangun, gimana nanti pas udah jadi istrimu". Ucap Kevin sembari duduk di sofa.

"Nanti tinggal aku yang masak atau asisten rumah tangga kak, kan praktis ga perlu repot repot buat bangun pagi". Timpal rakha membuat Kevin menghela napas panjang.

"Huft... itu udah tugas seorang istri, lalu jika kalian sudah memiliki anak bagaimana? Anaknya di sewain baby siter?". Tanya Kevin.

"Ya engga lah kak, mala bisa sendiri buat ngurus itu semua, yakali anak Mala dititipin ke orang lain, males amat". Ucap Mala tiba tiba muncul dibelakang mereka.

"Jadi kamu udah siap punya anak bersamaku?". Tanya Rakha kepada Mala.

"Dih paan sih gajelas". Timpal mala dengan wajah yang merah, semerah kepiting rebus.

"Ekhmm... ada yang malu nieh". Goda Kevin.

"Paan sih kak gajelas banget, Mala mau sarapan aja lah ntar telat, kalian berdua mau sarapan apa kaga seterah Mala ga peduli". Ucap Mala lalu berjalan menuju meja makan untuk Sarapan, diikuti Kevin dan Rakha.

Perlahan Mala memolesi selai pada roti dan memberikannya kepada Kevin dan Rakha.

"Makasih sayang". Ucap Rakha.

"Hmmm...". Timpal Mala lalu memakan roti yang telah ia olesi.

Hening, tak ada obrolan diantara mereka, tak ada yang memulai obrolan, mereka hanya fokus dengan makanan masing masing, hingga mala kembali memecah keheningan.

"Kak Aku udah selesai, berangkat dulu ya". Ucap Mala lalu menyalim tangan Kevin.

"Loh? Ga bareng Rakha dek?". Tanya Kevin.

"Ga ah lama, mending naik angkot dari pada mala telat ntar dijemur lagi". Timpal Mala lalu berjalan keluar dari rumah.

"Yaudah kak Rakha pamit ya, bocilnya udah ngambek tuh". Ucap Rakha lalu ikut menyalim tangan Kevin.

"Iya bro hati hati, jagain adek gue". Timpal Kevin.

"Siap komandan". Jawab Rakha lalu pergi menyusul Mala.

"Adek gue bentar lagi nikah, sedangkan gue cewe aja ga punya, hadeh gini amat jadi jomblo, Thor kapan nih jodoh gue dateng, bosen sendiri mulu, cuman bisa jadi obat nyamuk"

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang