Chapter 30

793 47 8
                                    

"Yaudah deh" timpal Mala pasrah.

Brakkkk....

"Brakkk...." pintu ditendang dari luar dengan sangat keras, membuat seluruh pasang mata menatap kearahnya.

"Anjingg"

"Babi"

"Asu"

"Monyet"

Umpatan keluar dari mulut mereka sangking terkejutnya.

"Maksud lo apa sih Lun, bukanya pelan pelan aja bisa?" Ujar Adara emosi.

"Serah gua lah, lu siapa ngatur ngatur gua" timpalnya sembari memainkan ujung rambutnya, tak merasa bersalah sedikit pun.

"Jadi ini sifat aslinya Luna?"

"Gue pikir Luna anaknya polos njir, tau taunya kek anjing"

"Bwahahahhaa... lo tau kan sifat semua orang akan keluar pada waktunya"

"Kalau kak Dika tau sifat aslinya, gimana ya kira kira respon kak Dika?"

"Gua harap kak Dika di jauhin deh dari orang kek gitu, gua doain semoga cepat putus sih"

Obrolan obrolan para siswa siswi mulai memenuhi kelas, membuat Luna geram sendiri.

"Heh emang kenapa sama sifat gua? Dari awal emang sifat gua kek gini kok, mending lu pada nilai orang dipojok sono noh, PELAKOR" ujar Luna seraya menatap ke arah Pipit dengan sinis, mereka mengikuti arah pandang Luna yang tertuju pada Adel.

"Lu pada napa liat ke gua?" Tanya Pipit bingung, saat mereka semua menatap ke arahnya.

"Dasar PELAKOR" ujar Luna sembari menghampiri Pipit.

"Dihh pelakor? Perebut laki orang? Emang gua rebut siapa njir" ujar Pipit heran.

"Lo rebut Dika dari guaa bangsat, gara gara lo, gua jadi putus sama Dika njing" teriak Luna emosi.

"Heh markonah, jelas jelas lo yang ngajak putus kak Dika duluan, lagian situ yang kegatelan ke cowo lain, giliran cowonya nyari kenyamanan di cewe lain lo nya gaterima hadeh" ujar Adara membela Mala.

"Lagian lo udah putus sama kak Dika, mau Pipit dekat sama kak Dika sekarang, itu bukan urusan lo lagi" ujar Vio ikut menimpali.

"Lo diem dehh, lo ga diajak, ini urusan gua dengan Pipit, lo pada gausah ikut campur" ujar Luna emosi.

"Pipit sahabat kita, masalah Pipit masalah kita juga dong, ya ga bestie?" Ujar Adara sengaja memanas manasi Luna.

"lyaa dongg, lo mau minta pembelaan dari siapa? Teman aja lo kaga punya Yahhaaa" ledek Vio diakhiri dengan tawa jahat nyaa.

"BANGSATTTT" teriak Luna emosi dan ingin memberikan tamparan kepada vio, namun suara cempreng bu Nina menghentikan niat Luna.

"APA APAAN INI" teriak Bu Nina memasuki kelas Mala.

"Ehh, selamat pagi bu Nina bobo, dah bangun bu?" Ujar Mala saat bu Nina menghampiri mereka.

"Mala jaga sopan santun kamu" I. Kesal bu Nina, menatap mala horor.

"Hhe mangap bu" timpal mala sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Maaf Mal bukan mangap" koreksi Pipit.

"SUDAH SUDAHH, KALIAN INI, MASIH PAGI SUDAH MEMBUAT KERIBUTAN, TERIAKAN KALIAN SAMPAI TERDENGAR KE RUANG GURU" ujar Bu Nina emosi.

"Dia yang mulai bu" tunjuk adara ke arah Luna, membuat Luna seketika dilanda kepanikan.

"Bu-bukan saya bu, saya cuman duduk disini tadi, tiba tiba adara datang gebrak meja saya bu" ujarnya dengan ekspresi dibuat sesedih mungkin.

"Heh anjing jelas jelas lo duluan yang datang nendang pintu bangsat" teriak adara emosi, bisa bisanya Luna memfitnah dirinya.

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang