Chapter 32

792 46 8
                                    

Jam pelajaran telah usai, Mala mulai merapikan bukunya lalu memasukkannya kedalam tas.

"Mall mau bareng ga?". Tanya Adara kepada Mala.

"Boleh, kebetulan kak Kevin gabisa jemput". Timpal mala.

"Nongki aja yok, di depan sekolah ada cafe baru tuh, tadi pas gue lewat ya gue liat waitersnya ganteng banget cok suer dah". Ujar Vio heboh sendiri.

"Hhe sabi sabi, gaskan lah". Timpal Adara bersemangat.

"Lu ikut ga pitt? Mall?". Tanya Vio kepada Pipit dan Mala.

"Gue sih ngikut ngikut bae, males juga gua dirumah". Timpal Mala.

"Kalau lu pit mau ga nih?". Tanya Adara kepada Pipit.

"Hmm ngikut ae gua mah". Timpal Pipit.

"Yess ketemu cogan lagi kita yuhuuuu". Teriak Vio bersemangat dan berjalan keluar dari kelas lalu diikuti Mala Adara dan Pipit .

"HEH CEWE GATEL, GUE UDAH BERAPA KALI YA NGOMONG SAMA LO BUAT NGEJAUHIN RAKHA, LU BUDEK APA GAPUNYA TELINGA HAH?". Teriak seseorang datang melabrak Mala.

"Hadeh lo lagi lo lagi, napa sih hidup lo ribet banget? Gue udah bilang berapa kali, gue ga pernah ngerebut Rakha dari lo". Ucap Mala sedikit emosi.

"HALAH BACOT, LO KIRA GUE GA LIAT LO NEMPEL NEMPEL MULU SAMA RAKHA HAH? SEKALI MURAHAN YA TETAP MURAH". Ujarnya seraya menatap Mala sinis. Mendengar ucapan Clarissa seketika Mala dilanda emosi

"HEH TANTE TANTE ROMBENG, ASAL LO TAU YAA, GUA UDAH PACARAN SAMA RAKHA, YA TERSERAH GUA DONG MAU NEMPEL KEK, MAU GUE CIUM KEK, MAU GUA APAIN KEK, COWO COWO GUA NAPA SITU YANG SEWOT, DAN DISINI LO YANG MURAHAN, LO UDAH NGEJAR NGEJAR COWO GUA DARI LO MASUK KE SEKOLAH INI BUKAN? LO BERUSAHA NEMPEL KE DIA, NGEBULY CEWE CEWE YANG NGEDEKETIN DIA, TRUS URUSANNYA LO APA? NGELARANG MEREKA BUAT DEKET SAMA RAKHA HАН? СІННΗ... MENJIJIKKAN". Ujar Mala sembari memandang ke arah Clarisa dengan tatapan jijik.

"BANGSAT". Clarissa merasa harga dirinya di injak injak ia melemparkan sebuah tamparan ke arah Mala, namun Mala langsung menepis tangan Mala.

"CIHHHH... GUE PALING GASUKA MAIN TANGAN, TAPI KALAU LO MAU MAIN TANGAN SAMA GUE, LO SALAH ORANG SIH". Mala memandang kearah Clarissa sembari tersenyum mengerikan lalu memutar tangan Clarissa hingga terdengar bunyi retakan.

Krekkk.....

"Akhhhh lepasin gua bangsat, gila yaa lo". Teriak Clarissa saat tangannya diputar oleh Mala.

"Mau lagi hmm? Nih sekali lagi dah biar lo puas, sekalian tes kriuk". Mala kembali memutar tangan ratu hingga terdengar suara retakan untuk kedua kalinya.

Krekkkk...

"Akhhh....". Teriak Clarissa kesakitan, mala menghempaskan tangan Ratu begitu saja, tampak Clarissa kelihatan begitu kesakitan namun, Mala hanya bodoamat dan pergi begitu saja meninggalkan Clarisa yang tengah menangis kesakitan.

"Anjing cok si Mala bisa bisanya". Heboh Adara dan ikut menyusul Mala.

"Lo udah gila ya mal, kalau anak orang kenapa napa gimana? Lo bisa dituntut". Ucap vio menatap Mala tak percaya.

"Yaelah tinggal bayar dendanya doang, uang gua banyak, gabakalan abis juga". Timpalnya santai, sedangkan adara, vio, dan Pipit hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya.

"Benar benar gila". Batin Pipit.

"Katanya mau nongkrong gimana sih lu pada". Ucap Mala menatap satu persatu sahabatnya.

"Emang mau nongkrong peak, tinggal keluar gerbang trus belok kiri, nah disitu cafenya". Ujar Vio dan berjalan mendahului mala.

Mereka berjalan beriringan menuju Cafe yang baru saja dibuka kemarin, meskipun baru buka, Cafenya langsung rame dikunjungi para anak muda.

"Buset keren juga ya Cafenya, modelnya kekinian banget sih, cocok buat nongki". Ucap Mala kagum saat melihat "BaRa Cafe".

"Buru ah masuk, gasabar gua liat cogannya arghhh". Ujar vio dengan bersemangat dan langsung memasuki Cafe, diikuti sahabat sahabatnya.

"Duduk dipojokan aja yuk, mayan bagus tuh tempatnya". Ucap mala menunjuk kearah meja paling pojok, dan dijawab anggukan oleh ketiga sahabatnya.

lalu mereka pun berjalan menuju meja yang berada dipojok.

"Udah rame aja nih Cafe, padahal baru kemarin bukanya". Ujar Adara sembari memperhatikan orang orang yang tengah asik menikmati makanan serta minuman mereka.

"Yaiyalah, lo liatkan rata rata pengunjung Cafe cewe semua, soalnya waitersnya ganteng coy, bentar lagi dateng nih pasti". Timpal Vio sembari celingak celinguk mencari keberadaan Waiters yang ia lihat tadi pagi.

"Nah nah itu weee, lagi kesini cok". Tunjuk vio kearah Waiters yang sedang berjalan kearah mereka.

"Woahhhh... ganteng banget njirr". Ujar Adara terkagum kagum.

"Hallo selamat siang, mau pesan apa?". Tanyanya dengan suara deep voice.

"Suaranya ngajak nikah njir". Batin Vio dan terus menatap Waiters tampan didepannya.

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan". Ucap Adara dengan menatap Waiters didepannya penuh dengan kekaguman.

"Paansih njir, menurut gua sih cowonya biasa aja". Batin Mala memperhatikan Waiters didepannya dari atas sampai bawah.

"Hmm mayan, tapi masih gantengan mas pacar hihi". Batin Pipit.

"Ekhmm mau pesan apa mbak?". Tanyanya lagi.

"Gue pesen Matcha Latte sama spaghetti bolognese". Ujar Mala menunjuk salah satu menu.

"Oke, mbaknya pesen apa?". Tanyanya kepada Vio.

"Samain aja sayang". Ujar Vio tak sadar.

Waiters itu terkekeh mendengar penuturan Vio.

"Emm gue samain aja deh". Ujar Pipit menimpali.

"Gue jus alpukat sama Salted egg chicken". Ucap adara ikut memesan.

"Masih ada lagi mbak?". Tanya waiters tampan itu.

"Mau kamu sayang ummachhhh". Ucap Vio membuat ketiga sahabatnya reflek menutup wajah mereka dengan tangan masing masing.

"Bukan teman gue". Batin adara.

"Hha 08 berapa sayang?". Goda vio semakin menjadi jadi.

"Udah mas gausah ditanggepin, emang rada rada orangnya". Ujar Mala sembari menatap Vio sinis.

"Hha baiklah mohon ditunggu sebentar ya". Ujar waiters tampan itu, dan segera berlalu pergi.

"Paan sih lu Vi, malu maluin tau ga". Ucap Adara sembari menatap Vio sinis.

"Segitunya lu ah, ini namanya pdkt, denger ga suara deep voice nya? Ngajak nikah bukan? Bayangin deh lu nikah ama dia trus pas bangun lu denger suaranya, kek arghhhhh.... gemes banget". Teriak Vio heboh membuat seluruh pasang mata menatap kearahnya.

"Bukan teman gua". Ucap Mala sembari menutup wajahnya menggunakan buku Menu.

"Hhe maapin teman gue yaa, emang gila orangnya hhe". Ucap Pipit meminta maaf kepada para pengunjung Cafe.

"Segitunya lu ah, gua kaga gila, tapi gue tergila gila dengan diaaa wakakakakak". Ucap Vio sembari membayangkan wajah tampan waiters Cafe.

"Sekarepmu lah Vi". Timpal Adara pasrah.

Beberapa saat kemudian Waiters tampan itu kembali dengan membawa nampan berisi pesanan Mala dkk.

"Pesanannya mbak". Ujarnya sopan sembari meletakkan satu persatu pesanan diatas meja.

"Trimakasih sayang". Ucap Vio sembari tersenyum manis kearah nya.

"Sama sama mbak". Ucapnya membalas senyuman vio.

"Mass mau pacaran sama saya apa langsung nikah nih? Soalnya saya udah siap banget mas". Ucap vio tanpa rasa malu.

"YaAllah pengen menghilang". Batin Mala.

Bersambung....

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang