Chapter 21

870 50 12
                                    

Brakkkk....

Pintu di tendang dari luar

"Ohh jadi begini kelakuan lo dibelakang gue"ujar Luna datang mendobrak pintu ruangan Pipit

"Enak banget ya, di suapin pacar orang haha dasar murahan"ujar Luna menatap sinis ke arah Pipit.

"Jaga omongan kamu Luna" bentak Dika

"Hha bela aja tross, pacarin sekalian tinggalin guaa, sekali murah ya tetap murahan" ujar Luna membuat pipit menunduk takut

"Maksud lo apa ngatain teman gua murahan bangsat" teriak Adara emosi sembari mendorong bahu Luna

"Emang teman lo MU RA HAN" timpal Luna menekan kan kata murah, membuat emosi Adara memuncak

Plakk...

Adara menampar pipi Luna membuat mereka melongo dengan perlakuan Adara

"Jaga bicara lo bangsat" teriak nya tepat di depan Luna

"lo liat? Dia nampar gua tapi lo cuman diem aja? Cowo macam apa lo?" Ucap nya memandang ke arah Dika dengan tatapan aneh.

Mendengar itu seketika Dika merasa bersalah lalu memegang kedua pipi Luna.

"Maaf sayang mana yang sakit biar aku obatin" ucap nya kepada Luna

"Basi anjing minggir lo" timpal Luna mendorong tubuh Dika menjauh dari nya.

Luna berjalan ke arah adara dan langsung menjambak rambut Adara

"Anjing sakit bangsat, lepasin babi" ucap nya memaki Luna.

tak mau kalah Adara juga ikut menjambak rambut Luna membuat Luna meringis kesakitan

"Akhhh sakit bangsat lepasin gaa" teriak nya ikut memaki adara

"Hha gua gamau akhh" timpal nya menahan sakit akibat jambakan Luna

Melihat itu Mala datang melerai keduanya

"Lo berdua kenapa sih, berhenti gaaa" teriak Mala namun dihiraukan oleh Luna dan adara, mereka terus saja saling menjambak rambut.

"Gue bilang berhenti ya brenti anjing, lu berdua punya telinga apa kaga bangsat" teriak Mala emosi membuat mereka langsung melepaskan jambakan nya.

"Lo berdua kenapa sih kek bocah tau ga, lo juga Lun asal lo tau teman gua nolongin cowo lo yang bakalan ditusuk pisau, beruntung teman gua datang tapi malah ia yang kena, kalau teman gua ga datang nolongin cowo lo, mungkin cowo lo yang bakalan terbaring disini lo ngertiin dong, cuman masalah disuapin doang lo marah, trus apa beda nya sama lo yang jalan sama cowo lain?" Ucap Mala membuat Luna diam tak berkutik.

"Hha diam kan lo" ejek Laras sembari tersenyum mengejek ke arah Luna

"Anjing lo semua, lo gausah so tau tentang kehidupan gua, mau gua jalan bareng cowo sekali pun itu bukan urusan lo urus diri lo sendiri" ucap Luna menunjuk ke arah Mala

"Dan lo, mulai sekarang kita PUTUSSS" ucap Luna memandang ke arah Dika

"Oke" jawab Dika singkat.

Luna terdiam, ia tak menyangka Dika akan mengiya kan ucapan nya.

"Okee dan jangan pernah hubungin gua lagi, muak gua liat muka sampah lo itu" timpal Luna dan berjalan keluar dari ruangan Pipit

Brakkkk....

Pintu di banting dengan sangat keras oleh Luna.

Setelah kepergian Luna, tak ada yang membuka suara, mereka hanya diam, bingung ingin berkata apa. Sedangkan Pipit masih menunduk dengan tangan yang bergetar.

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang