Chapter 61

334 24 5
                                    

"Huaa akhirnya selesai juga". Ucap Dika sembari meregangkan tubuhnya.

"Udah jam berapa ya?". Tanya nya pada dirinya sendiri, lalu melirik ke arah jam tangannya.

"Udah jam 16.00 ternyata, mandi dulu trus ketemu ayang". Ucapnya seraya senyum senyum sendiri, setelah itu ia berjalan memasuki kamar mandi yang terletak di dalam ruangan kerjanya, di dalam ruangan kerja Dika, terdapat ruangan pribadi Dika juga yang dilengkapi kasur, sofa, lemari, dan segala kebutuhannya, biasanya Dika akan tinggal di perusahaan jika ia lembur.

Selang beberapa menit kemudian Dika telah selesai mandi, dan mulai memakai pakaian, ia akan bersiap siap untuk menemui sang kekasih.

Setelah semuanya selesai Dika langsung bergegas mengambil kunci mobil nya lalu berjalan menuju parkiran, ia akan mampir membeli buah buahan yang akan ia bawakan untuk Pipit.

Disisi lain Rakha dkk tengah asik bercanda di ruangan Pipit.

"Woi gue ada tebak tebakan, siapa yang bisa nebak, gue traktir selama sebulan". Ucap gibran tiba tiba.

"Asikk nih". Timpal Mala.

"Dengerin yaa...". Ucap Abi kepada teman temannya, tampak teman temannya mulai memasang wajah serius menunggu tebak tebakan Gibran.

"Kenapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang?". Ucap Gibran memulai permainan tebak tebakannya.

"Halah gampang itumah, siap siap dah lu traktir gua selama sebulan hahahahaha....". Ucap Abi diakhiri tawanya.

"Yaudah sih eekk, apa jawabannya?". Tanya gibran.

"Ya karena memang hahahaha". Timpal Abi lalu tertawa ngakak, namun teman temannya hanya memandangnya heran.

"Gajelas anjing". Timpal Gibran lalu menoyor kepala Abi.

"Njir ga salah dong? Iya kan Jamila A'a ga salah?". Tanya Abi kepada Jamila, stres memang.

"Uuu aakkk uuu aaakk". Timpal Jamila mendapatkan tabokan dari Abi.

"Diam lu brisik". Ucap Abi, dan benar saja Jamila langsung diam.

"Apa nih jawabannya? masa gitu doang gatau sih". Ucap Gibran kembali bertanya.

"Ya karena kalau ga bawa keris ya gapapa". Timpal Adara makin ngawur.

"Ga nyambung sayang, tapi kalau kamu mau aku traktir selama sebulan gapapa, aku nafkahin kamu seumur hidup juga gapapa, yang penting nikah sama aku". Ucap Gibran seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Adara.

"Ciee.... cie... trima aja lah Ra". Goda Mala.

"Paan sih, Ayang Lingga tetap di hati". Timpal Adara.

"Hadeh serah lo dah Ra". Ucap Mala.

"Yaudah yaudah, ini ga ada yang tahu jawabnnya?". Tanya Gibran.

"Bentar bentar mikir dulu, Kenapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang? Karena kalau bawa monyet ga seru". Timpal mala.

"Salahh, napa pada ngawur sih ah". Ucap Gibran.

"Yaudah apa jawabannya?". Tanya Rizky.

"Kenapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang? Karena kalau bawa kompor, istrinya gak bisa masak, bwahahahhahahahhahahahahhahahhha......". Ucap Gibran diakhiri tawa melingkingnya.

Jtak...

Jtakkk...

Dughhh....

Jtakkk....

Irsyad, Abi, Adara , Mala dan vio spontan menjitak dan melempari Gibran bantal.

"Aduh aduh... sakit taekkk, paan dah kan emang bener jawabannya". Ucap Gibran seraya menutupi wajahnya.

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang