" Mall lo gamau pulang bareng kita aja?". Tanya adara mengajak Mala untuk pulang bersama, ia khawatir melihat Mala, ditambah langit yang mendung menimbulkan rasa khawatir yang begitu besar dihati Adara.
"Engga deh Dar, gua nungguin kak Kevin aja"
"Beneran Mall? Pulang bareng aja ya ya?"
"Engga adara, gue tungguin kak Kevin aja, takutnya udah kesini, guenya malah pulang". Balas Mala membuat Adara langsung menekuk bibirnya.
"Yaudah kita temanin ya, sampai kak Kevin datang"
"Gausah adara, Ci kalian balik aja, gue gapapa kok"
"Yakin mal gamau bareng kita aja? Pulang bareng aja napa". Tanya Vio dan Adara lagi, mereka benar benar khawatir dengan sahabatnya ini.
"Engga Ci, kalian duluan aja okey? Thanks tawarannya, lain kali kita pulang bareng". Jawab Mala, ia tahu kedua sahabatnya ini tengah mengkhawatirkannya, tapi ia sungguh tidak apa apa.
"Yaudah kalau gitu kita duluan ya Mall, lo hati hati okey? Kalau ada apa apa, langsung telfon kita aja, jangan sungkan sungkan"
"Iyaa iya, hati hati, jangan ngebut". ucap Mala melambaikan tangannya ke arah mereka.
Setelah sahabat sahabatnya pulang, Mala berjalan ke arah halte menunggu Kevin datang menjemput nya, nampak nya hari ini benar akan turun hujan, awan sudah mulai menghitam.
"Isss kak Kevin mana sih ah, ga nongol nongol juga heran, mana mau ujan lagi ah". Kesal Mala karena Kevin tak kunjung datang menjemputnya.
Ting...
Bunyi notif ponsel Mala, mala membuka ponsel milik nya dan melihat isi pesan dari Kevin, yang mengatakan jika Kevin tak bisa menjemput Mala karena ada urusan mendadak.
"Haisshh.., kalau tahu bakalan gini gua bareng Adara aja tadi, kak Kevin kenapanga ngomong dari awal aja sih". kesal Mala menendang batu di depannya.
Saat Mala membuka ponsel nya dan ingin memesan gojek, ponsel Mala tiba tiba saja mati karena kehabisan batrei.
"Yahh mati"
"Aisss sial banget sihh hidup gua, trus gua pulang naik apa dong? mana mau hujan lagi ah". kesal Mala dan duduk di halte seperti menunggu seseorang, entah siapa itu.
"Masa gua jalan kaki? rumah nya kan jauh, coba aja, ada yang mau numpangin gue pulang, bakalan gue jadiin pacar, tapi kalau cewe, gue jadiin adek aja, atau ga, gue jodohin sama Kak Kevin hihi". Mala terkekeh dengan ucapannya sendiri, ia sudah seperti orang gila di halte.
Rakha terbangun dari tidur nya, ia melihat jam di tangan nya ternyata sudahh menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh.
Rakha menuruni tangga rooftop menuju parkiran SMA, ternyata Rakha sangat lama tertidur di atas rooftop.
Tampak sekolah SMA telah sepi, hanya beberapa siswa yang mengikuti ekskul yang masih tinggal di sekolah.
Rakha menaiki motor sportnya, tak lupa memakai helmm full face miliknya, setelah itu ia langsung menancap gas meninggalkan parkiran.
Dari kejauhan Rakha dapat melihat gadis yang tak begitu asing di matanya, tampak gadis itu tengah mengomel membuat Rakha semakin penasaran, entah dorongan dari mana Rakha menghampiri gadisnitu, yang ternyata gadis itu adalah Mala.
Tin.. tinn.. tin... tin....
Rakha membunyikan klakson motornya beberapa kali didepan Mala, membuat Mala emosi.
"Berisikk monyet, bukan lo doang yang punya motor sialan, gue juga punya"
"Naik". Ucap Rakha mengabaikan omelan Mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)
Genç Kurgudipertemukan secara tidak sengaja di koridor sekolah. "Aduhhh" ringisnya saat jatuh di lantai. Rakha hanya memandang gadis itu menampilkan raut wajah tanpa ekspresi. "Kalau jalan liat liat dong, buta lo?" Teriak gadis itu di depan Rakha. Rakha yang...