Chapter 53

663 73 11
                                    

Saat mala melewati Tangga, samar samar ia mendengar obrolan seseorang di dekat toilet, karena jiwa penasaran Mala meronta ronta, Mala mulai mengintip dan betapa terkejutnya Mala melihat Rakha tengah berpelukan dengan seorang gadis.

"Rakhaaa....."

____

"Baiklah anak anak, pembelajaran kita sampai disini dulu ya". Ucap bu Meti lalu berjalan keluar dari kelas Rakha.

Melihat itu Abi, Gibran dan Irsyad langsung berjalan mendekat kearah naura dan juga Rakha.

"Cihuyyyy... kenalin nama gue Gibran, panggil aja sayang". Ucap Gibran sembari bersalaman dengan mala.

"Bwahahaha... Naura...". Timpal Naura.

"Buset neng manis amat". Gombal Abi.

"Haha makasih". Timpal Naura.

"Oiya kenalin nama gue Abi panggil By aja". Ucap Abi ikut berkenalan.

"Hahaha gue Naura". Timpal Naura.

"Gue Irsyad". Ucap Irsyad ikut berkenalan.

"Halah sok cool lu, jangan percaya Nau.. dia ga se Cool ini, aslinya mah kek reog". Ucap Abi mendapatkan Jitakan dari Irsyad. Jtak...

"Paan sih lu, gaje bat dah, gue cuman pengen jaga image gue tai". Timpal Irsyad.

"Nah kan Aslinya keluar". Ucap Abi membuat Irsyad langsung mengubah posisinya seperti semula.

"Bwahahaha kalian lucu deh, btw lu berdua kembar ya?". Tanya Naura saat menyadari wajah Dika dan Gabriel yang begitu mirip.

"Hooh mereka tuh anak kembar". Timpal Abi.

"Kaga... dia bukan kembaran gue, dia cuman niru muka gue aja, soalnya gue kelewatan ganteng". Ucap Gabriel.

"Dihh gajelas lu, muka gue ini udah begini sedari gue lahir, elu kali yang niru muka gua". Timpal Dika tak terima.

Rakha yang mulai bosan dengan obrolan teman temannya langsung pergi begitu saja, ia akan pergi ke kelas Mala.

"Eh boss lo mau kemana?". Teriak Abi memanggil Rakha.

"Biasalah bro, kek lu gatau aja". Timpal Gibran.

"Oiya juga sih". Ucap Abi mengerti arah pembicaraan Gibran.

"Oiya nama cowo yang barusan keluar itu siapa ya?". Tanya Naura...

"Owalah namanya Rakha". Timpal Abi.

Deghh...

"A-apa?". Ucap Ana syok.

"Iya Rakha, emangnya kenapa? Kok muka lu kek syok gitu Nau?". Tanya Abi.

"Na-nama dia Raden Rakha Dhaneswara haneswara bukan?". Tanya Naura memastikan.

"Loh kok lo bisa tahu? Dukun lu ya?". Tanya Abi mendapatkan jitakan dari Gibran.

Jtak...

"Bego begoooo". Ucap Gibran.

"Sakit anjing, lo dari tadi nyari masalah mulu heran". Timpal Abi emosi.

Naura yang mendengar jawaban Abi tanpa babibu langsung keluar dari kelas menyusul Rakha, meninggalkan tanda tanya bedar untuk ketiga monyet.

"Rakha... akhirnya setelah sekian lama gue ketemu sama lo, selama ini gue selalu nyariin lo". Batin Naura, ia benar benar senang bisa bertemu lagi dengan sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

Naura terus berlari mencari Rakha hingga dari kejauhan Naura melihat Rakha berada di dekat toilet bawah tangga.

Melihat itu Ana langsung berlari lalu memeluk Rakha.

Brak...

Naura menabrak punggung Rakha lalu memeluknya dari belakang.

Rakha yang kaget tiba tiba dipeluk, langsung melepaskan tangan itu dan berbalik menghadap orang itu.

"Hikss... Rakha..." Ucap Naura dan kembali memeluk Rakha, membuat Rakha hanya diam tanpa membalas pelukan Naura.

"Hikss... aku udah cari kamu kemana mana hikss... akaa aku kangen kamu hikss..., kamu kemana aja hiksss... kamu boongin aku, katanya kamu bakalan jagain aku terus tapi engga, aka kamu bohong". Ucap Naura, ia menangis dalam pelukan Rakha .

Melihat Naura menangis tanpa Rakha sadari ia membalas pelukan Naura.

"Maafin gue ya Nauu...". Ucap Rakha.

"Hikss... kamu jahat". Ucap Naura lagi.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap mereka dengan mata berkaca kaca.

"Rakha....". Panggil Mala membuat Rakha langsung melepaskan pelukannya dengan Naura.

"Gue ga nyangka rakh..., gue benci sama lo". Ucap Mala lagi, lalu pergi meninggalkan Rakha, namun dengan sigap Rakha menarik tangan Mala.

"Sayang ini ga seperti yang kamu pikirin, tadi aku sama Naura cuman..."

"Cuman pelukan iya? Kalau emang lo suka sama cewe lain, ngapain lo deketin gue seolah olah cuman gue cewe yang paling lo sayang paling lo mau hah?, lo ngejar ngejar gue rakh, apa lo cuman jadiin gue sebagai bahan candaan lu doang hah? lo ngelakuin segala perlakuan manis ke gue dan itu buat gue nyaman dan suka sama lo.

Tapi kenapa giliran gue udah sayang sama lo, gue udah suka sama lo, lo malah hianatin kepercayaan gue? Lo cuman mau mainin gue? Brengsek lo Gar, Kecewa gue sama lo". Timpal Mala dengan air mata yang terus menetes membasahi pipinya.

"Mala pliss dengerin dulu Sayang, dengerin penjelasn aku dulu ya" ucap Rakha dengan lembut sembari menghapus air mata Mala.

"Semuanya udah jelas rakh, gue ga perlu penjelasan dari lo lagi, dan mulai sekarang kita putus, gue bakalan ngomong ke bunda dan Ayah untuk mutusin perjodohan kita". Timpal mala seraya menepis tangan Rakha.

"Ga... aku gamau sayang, plis dengerin dulu ya". Timpal Rakha seraya memegang kedua pipi Mala.

"Jauhin tangan lo dari gue". Ucap Mala.

Melihat perdebatan itu Akhirnya Naura membuka suara dan menjelaskannya kepada Mala.

"Ekhmm... permisi...., sebelumnya gue minta maaf, ini salah gue, gue duluan yang meluk meluk Rakha, gue cuman terharu aja, soalnya gue bisa ketemu dengan Rakha sahabat kecil gue, gue udah lama nyari Rakha tapi ga pernah ketemu, dan gue baru pindah tadi ke sekolah ini, jadi plis maafin Rakha ya, ini salah gue".

Mendengar itu perasaan Mala sedikit legah.

"Dengar kan sayang, dia itu cuman sahabat kecil aku ga lebih iya kan Nau?". Timpal rakha, entah kenapa naura yang mendengar penuturan Rakha merasakan sesak didadanya.

"Hha iya rakh, kita cuman sahabat kecil, ga lebih". Ucap Anaa.

"Jangan ngambek ya? Sekarang kita ke kantin okey? Pasti princes nya akha udah laper hmm? Mau mam apa? Mau mam bakso? Seblak? Atau mie ayam?". Tanya Rakha berusaha mengembalikan mood mala.

"Emm mau mam bakso aja". Timpal mala, sepertinya ia mulai luluh.

"Okey deh princes, jangan ngambek lagi ya? Cini peluk". Ucap Rakha lalu memeluk mala dengan erat.

"Jangan meluk meluk cewe lain selain aku ya". Timpal Mala seraya membalas pelukan Rakha.

"Iya princes, siappp" ucap Rakha seraya mencium puncak kepala mala.

Tanpa mereka berdua sadari seseorang di belakang mereka tengah mengepal kan tangan menahan emosi.

"Gue gabakal biarin kalian bahagia, dan lo cewe murahan, gue ga akan biarin lo rebut Rakha dari gue, Rakha milik gue dan akan selalu seperti itu, perempuan murahan seperti lo ga pantes bahagia, lo cuman pantes menderita, gue ga akan ngebiarin lo merebut kebahagiaan gue, gue ga akan ngebiarin lo ngerebut pangeran kecil gue.

Kalau lo gamau ngelepas dia siap siap lah kita akan bermain".

Bersambung....

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang