chapter 8

956 52 11
                                    

"Ekhmm dari mana kamu?". Seketika Mala diam mematung saat mendengar suara kakak nya, kevin.

"Mati gue". batinnya.

"Ehehehe anu, Mala baru aja pulang kerjaa kelompok kak". bohong Mala.

Kevin mengernyit heran, lantaran melihat pakaian Mala yang berbeda dengan yang dipakainya tadi.

"Kok bajunya beda?". Tanya Kevin.

"Mampusss mau alasan apa guee njirrr". batin Mala ia lupa mengganti bajunya sebelum kembali kerumahnya tadi.

"Emm anu kak, tadi ada acara fhasion jadi Mala coba ikut hhe". bohong Mala lagi.
Ok
"Dimana?". Tanya kevin mulai mengintrogasi

"Ehh anu kak, emm dimana yaaa". buntu sudah pikiran Mala.

"Kakak ga suka ya mal, kalau kamu bohongin kakak, sekarang jawab yang jujur kamu dari mana?". Tanya Kevin, jika sudah seperti ini Mala tak bisa berbohong lagi.

"Tapi kakak janji ya gamarahin Mala?"

"Tergantung". timpal Kevin.

"Emm Mala ikut balapan kak". jawab Mala membuat Kevin melongo tak percaya.

"APAAAA". teriak Kevin kaget.

"Emm kak jangan marah plisss". mohon Mala.

"Mala asal kamu tahu, kamu itu cewe, lagian kamu ngapain ikut balapan ga jelas seperti itu? kalau kamu kenapa napa gimana? Mana malam gini, kalau sampai Ayah sama Bunda tahu, mereka bakalan marah besar sama kamu dek, yang pasti Ayah sama Bunda bakalan pindahin kamu keluar negeri, kamu mau?". Nasehat kevin, karena Kevin tahu seperti apa respon Ayah dan Bunda nya jika mengetahui Mala ikut balapan, beruntung Ayah dan Bunda mereka sedang keluar kota.

"Mala gamau kak, Mala mau disini aja, kak Kevin jangan bilang sama bunda , Mala gamau di pindahin keluar negeri kak"

"Kakak ga bakal bilang ke Ayah sama Bunda, dengan satu syarat jangan pernah ikut balapan lagi". nasehat Kevin dan mengusap lembut rambut Mala dengan sayang.

"Yeayyy makasih kakak ganteng, Mala janji ga ikut balapan lagi". ucap Mala dan langsung memeluk Kevin erat.

"Yaudah Adek kakak tidur geh dah larut, besok kam sekolah"

"Siap Kakak boss". timpal Mala memberi hormat membuat Kevin terkekeh.

Mala berjalan menuju kamar bernuansa putih abu abu miliknya.

"Huammmm Capek banget". ucap Mala melemparkan tubuh nya di atas kasur queen size miliknya.

"Kata Adara Rakha most wanted SMA Mega Nusantara ya? Tapi kenapa gue ga pernah liat ya?"

"Au ahh bodo amat, bukan urusan gue juga". ucap nya mulai memejamkan matanya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

"Rakha sayang bangun". teriak mama Rakha.

"Rakhaaaaa". teriak mama Rakha lagi.

Rakha masih tertidur didalam kamar bernuansa hitam milikiknya, ia tak bergerak sama sekali.

"Rakha bangun sayang, udah jam segini nanti telat loh ". ucap mama Rakha datang membuka satu persatu jendela kamar Rakha.

"Rakhaaaaa". teriak mama rakha kesal lantaran tak satu pun panggilannya di respon oleh Rakha.

"Sepuluh menit lagi ma..". ucap Rakha dengan suara khas bangun tidur.

"Sepuluh menit sepuluh menit, liat jam noh udah jam tujuh, kalau kamu gamau bangun mama siram kamu". ucap mama Rakha membuat Rakha bergegas bangun dari tidurnya.

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang