Chapter 36

822 69 10
                                    

"Kita lagi dijalan.... RAKHAAAAA...."

*****

"RAKHAAAAA...".teriak Mala dan langsung melempar ponsel Rakha asal.

Ia melihat Rakha tengah memukuli para geng motor tanpa ampun.

"Gila nih anak, bisa bisanya dia bisa ngalahin orang sebanyak ini". Ujarnya dan berlari menghampiri Rakha, tampak Rakha tengah membabi buta seorang pria tanpa ampun.

"STOPP RAKHH ANAK ORANG BISA MATI TAU GA". Teriak Mala datang merelai, lalu Mala langsung menarik Rakha untuk menjauh dari pria itu.

"Lo apa apaan sih, kalau sampai anak orang mati lo mau tanggung jawab hah?". Ujar Mala sedikit emosi, ia takut jika Rakha membunuh pria itu.

Saat mala tengah fokus memarahi Rakha, seseorang mengambil kesempatan itu untuk memukul kepala Mala dari belakang, menggunakan besi yang entah ia dapat dari mana.

Prangggg....

Besi itu terjatuh.

Tiba tiba Rakha menarik Mala kedalam pelukannya dan langsung menendang pria yang ingin memukul Mala menggunakan besi.

Mala diam mematung, tampak ia sangat syok, Mala langsung memeluk tubuh atletis Rakha dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Are you okey?". Tanya Rakha sembari memegang kedua pipi Mala dengan tatapan yang begitu khawatir.

"Hiksss.. gue takut". Ujar Rakha mulai terisak.

"don't be afraid i'm here baby". Ujar Rakha menenangkan mala, sembari menghapus air mata Mala.

"Napa lu berdua malah bucin njay, kita lagi berantem tai". Ujar seorang dari geng motor itu.

"Hooh malah enak enakan bucin, ga enak woi jadi nyamuk". Timpal salah satu dari mereka.

"Mentang mentang punya cewe spek anime, malah seenaknya bucin depan kite kite para jomblo". Ujar mereka lagi.

Mala memandang mereka heran. "Mereka kesambet apaan?". Batinnya heran.

"Yaudah sih kalau gamau liat kita bucin, bubar aee lah, hidup ini udah rumit bro, jadi gausah diperumit lagi, lagian lu pada napa datang kek mau ngantri bansos, rame bat dah, mana dibantai cowo gua semua lagi, lemah ckckck". Ujar Mala seraya memandang mereka remeh.

"Ciahh lu aja tadi nangis, hikss guiii tikit". Ledek mereka membuat pipi Mala seketika memerah.

"Ekhmm... muka lu pada nyeremin aelah, kan gue jadi takut". Timpal Mala mengelak.

"Emangnya muka kita senyeremin itu ya? Perasaan ga buluk buluk amat dah, ya ga gais?". Tanya ketua mereka memdapatkan sorakan dari anggota gengnya.

"Yoi bossss". Timpal mereka.

"Yaudahlah woi, mending sekarang kalian pulang dah bubar bubar, mak lu pada udah nyariin noh dirumah ". Ujar Mala seraya mengibas ngibaskan tangannya.

"Kami gabakal pulang, sebelum diantara kita ada yang kalah, betul apa betul gais?". Teriak sang ketua dan dijawab sorakan oleh anggota anggotanya.

"Yoiii bosss".

"Hmmm gimana kalau kita taruhan ae, kalau geng lu kalah, geng lu bubar dan gabung kedalam geng cowo gue, dan kalau lo pada menang, geng cowo gue bubar dan gabung kedalam geng lu gimane?". Tanya Mala seketika membuat Rakha melotot tak percaya.

"Gabi...". Ucapan Rakha sekita terhenti saat mala meletakkan jari telunjuknya tepat di bibir Rakha.

"Stttt diem baby". Ujarnyaa sembari mengedipkan sebelah matanya kearah Rakha.

Raden Rakha Dhaneswara // TAMAT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang