PROLOG

18.7K 574 12
                                    

'𝙏𝙝𝙚 𝙘𝙤𝙡𝙙 𝙞𝙨 𝙨𝙤 𝙥𝙞𝙚𝙧𝙘𝙞𝙣𝙜, 𝙩𝙝𝙚 𝙝𝙚𝙖𝙩 𝙞𝙨 𝙨𝙤 𝙨𝙥𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜, 𝙩𝙝𝙚 𝙨𝙪𝙡𝙩𝙧𝙮 𝙛𝙚𝙚𝙡𝙨 𝙚𝙭𝙘𝙞𝙩𝙞𝙣𝙜. 𝙊𝙣𝙚 𝙨𝙩𝙚𝙥 𝙮𝙤𝙪 𝙩𝙖𝙠𝙚 𝙩𝙤 𝙚𝙭𝙥𝙡𝙤𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙛𝙚𝙚𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙤𝙛 𝙣𝙚𝙫𝙚𝙧 𝙗𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙫𝙖𝙞𝙡𝙖𝙗𝙡𝙚 𝙖𝙜𝙖𝙞𝙣.'

Petir menyambar dengan ganas di langit, malam semakin suram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Petir menyambar dengan ganas di langit, malam semakin suram. Hujan turun begitu deras, membuat tanah yang tertutup dedaunan semakin basah.

Kilatan petir membuat keadaan semakin menakutkan,Devil berlari menembus hujan di tengah hutan yang lembab.

Penglihatannya kabur, sisi mata merahnya yang berbentuk seperti elang mematikan pecah, hampir kehilangan bola matanya.
Jari-jarinya yang kuat tampak kesakitan, beberapa bengkok tampak menyedihkan.

Salah satu sayap hitam dengan serangkaian bulu menyeramkan di punggungnya jatuh, menjadi jejak langkahnya yang sulit. Beberapa luka tertinggal di sekujur tubuhnya,salah satu matanya yang aman tampak merah dengan kesakitan dan kebencian yang tak terhingga.

Udara terus menyusut, menyebabkan sesak napas di setiap langkah. Hujan dan petir berpadu membuatnya sulit  untuk melewati jalan gelap di sekitar tebing, tidak memungkinkannya untuk melarikan diri hidup-hidup.

Di langit, ada cahaya putih yang tampak, mencoba melemparkan anak panah ke arahnya. Itu adalah malaikat, hati yang baik yang mencoba membunuhnya, Angel.

Iblis menggeram, dia bersumpah dia tidak akan pernah melupakan ini, langkahnya terus tergelincir di tebing sempit yang mencoba mengguncangnya. Dialah satu-satunya iblis yang selamat, seluruh kelompoknya telah mati, meninggalkan dia dengan trauma terdalam karena ditinggal sendirian sejak kecil.

Namun sang Iblis tahu, inilah awal kisah hidupnya, yang akan membalas segala perbuatan  Angel yang telah meninggalkan luka yang mengerikan padanya.

Salah satu anak panah berhasil menembus punggungnya, menusuk dalam hingga ke tulangnya.

Iblis kehilangan keseimbangan, salah satu kakinya terpeleset dan ia jatuh dari tebing yang curam. Teriakannya bergema di langit, malaikat mendengus puas melihat bagaimana Iblis kehilangan titik terakhirnya untuk hidup.

Tubuh iblis itu bertabrakan dengan batu, darah mengalir dari anak panah yang menusuk lebih dalam ke tubuhnya menimbulkan darah mengucur lebih banyak. Dia menggeram kesakitan. Tubuhnya tak berdaya di dalam kegelapan gua, tubuhnya hancur total, hanya menyisakan nafasnya yang tipis.

Devil mendongak, melihat bagaimana tebing yang menjadi rute pelariannya mulai runtuh, berlomba untuk menutupinya, di langit tampak cahaya putih sedang mengawasi.

"Angel..." Dia menggeram, menyebut namanya dengan segala kebenciannya.

Kebencian yang mendalam.
Luka yang takkan pernah terlupakan.
Dendam yang membara, menggerogoti kedamaian.

                          ______

“Apakah Iblis mati setelah itu, Mom?” suara manis seorang anak kecil bertanya kepada ibunya yang selalu menemaninya di sisa malam sebelum tidur dengan menceritakan beberapa kisah seru.Tetapi entah mengapa cerita yang diceritakan ibunya kali ini membuatnya sedikit takut.

Di sebuah ruangan berukuran sedang yang dipenuhi boneka beruang dan mainan Barbie, lampu menyala redup dalam kegelapan. Dia berbaring di tempat tidur dengan selimut merah muda menutupi separuh tubuhnya, sementara ibunya tersenyum hangat padanya.

"Tentu saja sayang, dia meninggal karena tertimbun di dalam gua, tidak ada alasan baginya untuk tetap hidup karena malaikat  benar-benar telah membunuhnya," jawab sang ibu dengan penampilan tua yang masih begitu cantik duduk di pinggir ranjang sambil membelai lembut kepala anaknya dengan penuh kasih sayang,  telah menutup buku dongeng  berjudul Angel Last Mission   yang menjadi pengantar tidur anaknya malam ini.

Gadis berusia 6 tahun itu mengangguk mengerti.
"Devil memang pantas mati seperti itu, malaikat membunuh agar di peradaban kuno tidak ada lagi kejahatan dan kehancuran. Devil memang pantas mati seperti itu,Devil memang jahat."

Anak itu berseru dengan nada khasnya, sang ibu terkekeh, mengecup keningnya sekilas lalu menarik selimut menutupi tubuh mungilnya, membuatnya tetap hangat dan nyaman.

"Memang benar bahwa Devil akan selalu jahat dan kejahatan akan selalu dikalahkan. Sekarang, tidurlah agar kamu bisa bangun pagi besok. Good night, sweetheart," ujarnya lembut saat bangkit dari tempat tidur kecil putrinya, yang menanggapi dengan anggukan samar diikuti menguap.

"Selamat malam juga, mom, have good night."

Sang ibu tersenyum. "Terimakasih," katanya lembut sambil berjalan keluar kamar, mulai menutup pintu perlahan-lahan dengan pengawasan terakhirnya di celah antara pintu sebelum akhirnya pintu tertutup rapat. Menyisakan malam tenang untuk sang anak.

 Menyisakan malam tenang untuk sang anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang