𝟔𝟒. 𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮

2.7K 148 0
                                    

There are times when choice is the mystery of action.

Segalanya terasa ganjil seiring waktu yang melintasi tanpa jeda, seakan-akan dalam perjalanannya masih tersimpan intrik yang terselubung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Segalanya terasa ganjil seiring waktu yang melintasi tanpa jeda, seakan-akan dalam perjalanannya masih tersimpan intrik yang terselubung. Setiap upaya untuk memadamkan gejolak yang menggetarkan jiwa tampak tak berarti, karena keseluruhan lintasan hidup justru menyesatkan dalam labirin yang membingungkan. Segala tindakan, meski tidak sepenuhnya disengaja, seolah-olah telah tersusun dalam pola yang tak terhindarkan. Apa yang layak dijadikan pusat keyakinan ketika setiap putaran waktu justru menyemai kebingungan yang semakin menggerogoti asa, menjadikannya dalih dalam setiap hal yang penuh dengan emosi tersembunyi.

Entahlah, barangkali ini adalah karangan yang sulit dijelaskan; semuanya terasa memberatkan, meski banyak hal yang tidak diinginkan justru muncul dari pusaran takdir yang tak dapat dielakkan, seolah-olah kenyataan itu sendiri berhasrat menonjolkan dirinya dalam perwujudan yang mengganggu.

Denial menyunggingkan senyum puas setelah mendengar persetujuan Arisa untuk ikut ke Skyhaven. Tentu saja, itu adalah pilihan terbaik—mengurung gadis itu dalam genggamannya. Jemarinya terulur, membentuk kode samar yang mengisyaratkan Arisa untuk segera menyambutnya.

Arisa, yang masih dibalut keraguan, memandangi jemari Denial dengan penuh kebimbangan. Ia menggigit bibir bawahnya, diliputi perasaan yang tak sepenuhnya ia pahami. Namun, perlahan jemarinya bergerak, menyambut genggaman Denial. Begitu sentuhan itu terjadi, gelombang kehangatan dan getaran aneh menjalari tubuhnya. Dalam sekejap, dunia yang ia kenal pun sirna, tergantikan oleh lanskap magis yang sepenuhnya asing.

Langit di atas mereka seakan terpecah, diwarnai oleh sulur-sulur cahaya yang menjuntai tak beraturan, melukiskan panorama yang dipenuhi bintang. Bintang-bintang jatuh melintasi angkasa, menyatu dengan deru ombak imajinasi, seakan-akan membawa mereka ke dalam cerita fantasi yang tak terkatakan. Kabut lembut menyelimuti udara, menggigit dingin yang menyergap kulit, sementara kunang-kunang berkilauan, melintas di sekitar mereka dengan cahayanya yang redup, seolah menjadi penunjuk jalan dalam dunia yang kini terasa serba mungkin.

Pandangan Arisa tertuju pada layar magis yang tiba-tiba menghalangi pandangannya, memperlihatkan dunia yang perlahan terkikis oleh sihir Denial. Ilusi itu membentuk ulang segala yang pernah terjadi, memutar kembali waktu, menghapus setiap jejak kenangan yang pernah ada. Satu per satu, semua orang yang pernah mengenalnya—termasuk neneknya—perlahan lupa akan dirinya. Sorot mata Arisa mulai berkaca-kaca, terperangkap dalam perasaan bahwa dalam cerita baru ini, seolah-olah ia tidak pernah ada.

Tak ada lagi sosok Arisa Vera yang dulu sering menjadi korban olok-olok, gadis yang tenggelam dalam buku-buku dan dianggap tak penting. Dalam kisah yang kini tersulam, ia hanyalah bayang-bayang yang terhapus—tidak ada dalam ingatan siapa pun, bahkan dalam narasi hidup mereka.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang