𝟏𝟐. 𝐑𝐮𝐦𝐨𝐫𝐬

7.3K 277 4
                                    

“Jadi apa yang kau lakukan pada si kutu buku itu?” Azza, gadis itu menatap datar ke arah Cielo di depannya yang tengah memoles lipstik sambil menatap pantulan dirinya di cermin, lalu melirik kearah perempuan di depannya saat ini yang tengah duduk dengan tangan terlipat,menunggu jawabannya.

"Sederhana saja, interogasi dia, tarik rambutnya, lalu tuduh dia. Kau tahu wajahnya benar-benar membuatku ingin muntah, aduh bagaimana bisa ada gadis seburuk dia di sekolah ini. Memalukan."

Azza tersenyum puas, gadis itu lalu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pandangannya.
"Terus kenapa kamu dipanggil ke BK?"

Cielo terkekeh sambil melipat kacanya, lalu menaruhnya di atas meja.
"Itu cuma gertakan supaya Arisa segera dipanggil ke kepala sekolah. Bu Westnie sudah tidak menghormati atau merasa simpatik dengan gadis kutu buku itu."

"Ngomong-ngomong, kenapa dia dipanggil ke kepala sekolah?"

Azza mengangkat bahu.

"Entahlah, mungkin di suruh menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Aku juga penasaran sebenarnya kenapa dia bisa menghilang saat kuil runtuh saat itu lalu datang secara tiba-tiba. Ada atau tidaknya dia sama-sama menyebalkan. Bagaimana mungkin aku melihat Kak Izzaz dan si culun berkendara bersama tadi pagi? Menyebalkan."

Cielo mengangkat sebelah alisnya, menatap Azza dengan penuh selidik.
"Kenapa kau juga kesal melihat mereka berdua berkendara bersama? Apa kau ...  juga menyukai Aleandro?"

Azza terkejut, gadis itu mengumpat dalam hatinya atas kesalahannya dalam menanggapi.

Sejak awal, sejak pengumuman kedatangan Arisa Ia sudah menyiapkan rencana untuk menyingkirkannya dengan menyuruh Cielo Garnies Novelia menindas Arisa. Seorang gadis dari kelas XIA yang diketahui sangat mencintai Izazz Julian Aleandro.

Memanfaatkan musuh untuk bersenang-senang saja tidak masalah kan? Membuat hari-hari gadis itu sengsara dan Arisa perlahan akan menjadi sangat tertekan dan memilih untuk putus sekolah. Dan rencananya untuk mendekati Izzaz akan menjadi kenyataan.

Azza berdeham, gadis itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sikapnya yang tenang selalu berhasil menutupi maksud dan rencananya.
"Bagaimana mungkin aku punya perasaan pada lelaki yang kamu impikan? Aku hanya marah mengingat rupa culun itu,"Azza membantahnya dengan tatapan meyakinkan, yang langsung membuat Cielo menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Ruang BK yang mereka tempati, yang kosong tanpa guru, tiba-tiba dibuka dengan cepat oleh Erisa, memperlihatkan tubuh montok gendutnya yang terengah-engah seperti habis berlari ribuan kilometer. Kedua orang yang ada di dalam langsung menatapnya dengan jengkel karena tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.

"Teman-teman!" Erisa memegang gagang pintu dan berusaha mengatur napas. "Aku punya berita yang mengejutkan!!"

Cielo dan Azza saling bertatapan sebelum kemudian mengerutkan kening.

"Ada apa?" ujar Azza dengan sikap tenangnya, bertanya.

"Apa berita mengejutkan itu?" tanya Cielo dengan penasaran.

"Kau tahu si kutu buku itu tiba-tiba menghilang dan kepala sekolah ditemukan tergeletak di sisi rak dokumen dalam kondisi yang mengerikan. Bagian belakang kepalanya berdarah dan dia ditemukan tak sadarkan diri, mungkin masih hidup tetapi mengalami pendarahan hebat. Ambulans masih dalam perjalanan."

Azza dan Cielo menatapnya dengan tidak percaya dan langsung berdiri. Mereka bertiga kemudian bergegas menuju ruang kepala sekolah untuk melihat apa yang dikatakan Erisa. Siswa-siswa lainnya nampak berbondong-bondong menyusul dari kelas untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di ruang kepala sekolah juga. Memenuhi koridor.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang