1.𝐓𝐨𝐨 𝐁𝐨𝐥𝐝

15.4K 536 8
                                    

Take a step, come closer, make love, you really arouse him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Take a step, come closer, make love, you really arouse him. There is no turning back, everything is gone.

"Bukankah ini terlalu jauh?" tanya seorang gadis,dengan jemari gemetarnya membenahi kacamata culunnya. Menatap sekitar dengan melangkah ragu ragu.

"Diam lah sialan,kita hanya menjelajah lagipula kan tujuan kita ke sini memang akan menjelajah hutan," jawab seorang gadis yang berbadan sangat montok, rambutnya yang berwarna coklat tampak berkibar tertiup angin, itu adalah Erisa dengan segala kekasarannya.

"Yah, kurasa kau harus belajar untuk menjadi pemberani selain berkeliaran di perpustakaan dan membolos," gadis lain menimpali, berjalan di samping Erisa dengan penampilannya yang genit, dia sedang memoles lipstik oranye di bibirnya dengan cermin lipat di tangannya, sambil melirik sinis ke arah gadis berkacamata.

Gadis itu mendengus pasrah, mengaburkan pandangannya dengan semua pikirannya yang kacau. Dialah Arisa Vera, gadis dengan segala kejelekan dan kekunoannya bagaikan makanan sehari-hari ia menjadi umpan bagi teman-temannya yang selalu menganggunya.

Hari ini sekolah mereka melakukan study tour ke wisata hutan di perbukitan Benulex yang penuh dengan berbagai keindahan. Mempelajari berbagai struktur tumbuhan langka dan jenis fauna yang menjadi objek perlindungan, menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Kelas mereka dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang, dan Arisa berada di kelompok 2 yang akan mempelajari struktur tumbuhan bersama pemimpin mereka nanti. Namun alih alih belajar dan mengikuti perintah guru,teman temannya malah menyeretnya menjelajah hutan tanpa sepengetahuan guru maupun pemimpin kelompok mereka, hal itulah yang membuatnya khawatir kini.

"Tapi aku tidak membolos di perpustakaan, aku sedang membaca," bantah Arisa dengan suara lirih sambil menundukkan pandangannya, membantah perkataan Novi yang langsung menatapnya tajam.

"Yah kau memang membaca tapi siapa yang akan percaya dengan gadis bodoh seperti mu?"ujar Novi tak suka dengan melipat kacanya dan menutup lipstiknya, menaruh barang kesukaannya dalam tas mini bermotif coklat muda yang praktis.

"Gadis culun ini benar-benar bodoh," timpal seorang laki laki di sebelah Novi yang terus berjalan dengan postur anehnya, lebih memiliki kulit putih di antara teman-temannya sering di sebut juga sebagai albino atau sang bule,namanya adalah Fauzi Dwi Satria.

Arisa terus menunduk,meremas jemarinya yang mulai berkeringat. Langkahnya gusar di antara tanah dedaunan yang di kelilingi oleh pohon pohon yang menjulang tinggi. Jaket hijau kusam miliknya terus ia remas ujungnya untuk meredakan kekhawatiran sekaligus ketakutannya. Gadis itu kemudian sedikit tersentak saat di arah belakang punggungnya di dorong kasar untuk melangkah lebih cepat.

"Selain bego, kamu juga lemot banget, cepetan!" Itulah Febri, dengan badannya yang gagah, kulitnya sawo matang, tinggi badannya ideal, sifatnya tidak sabaran.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang