𝟒𝟖. 𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐨𝐮𝐥 𝐢𝐬 𝐃𝐢𝐯𝐞𝐫𝐭𝐞𝐝

2.9K 142 11
                                    

I'm confused to understand everything and the fact that your presence is so dangerous makes me even more confused.

Bohong jika Arisa tidak merasakan keterkejutan luar biasa atas apa yang tiba-tiba dikatakan Azza, mengirimkan percikan kengerian ke seluruh tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bohong jika Arisa tidak merasakan keterkejutan luar biasa atas apa yang tiba-tiba dikatakan Azza, mengirimkan percikan kengerian ke seluruh tubuhnya.

"Bagaimana kau—"

“Yah, aku suka ekspresi itu,” jawab Azza santai dengan kedua tangan gadis itu masih terlipat dalam pose santai,sorot matanya membuat perbedaan mencolok dengan Azza yang asli. Toh, dia campuran Aleta dan Azza,kan?

Arisa berkedip beberapa kali, bingung bagaimana menghadapi situasi ini. Jika dia berhalusinasi, mengapa semuanya terasa begitu nyata? Dia tidak salah dengar, kan? Bagaimana mungkin Azza yang terus-terusan menindasnya dengan tampang manipulatifnya itu,tiba-tiba menyinggung tentang Denial?

Sepasang mata hazel Arisa terus berkedip untuk memastikan apa yang sebenarnya dialaminya bukanlah kebohongan. Rasa gugup tiba-tiba menyergapnya karena hubungan ini sangat rahasia, tak seorang pun tahu, bahkan Izzaz yang pernah diceritakannya, ingatannya sudah dilupakan oleh Denial. Namun kini, bagaimana Azza bisa tahu nama Denial jika dia tidak pernah menceritakan seluk beluk hubungan mereka?

Hujan deras yang turun tak menentu membuat hawa dingin menusuk kulitnya. Beberapa siswa sudah meninggalkan area sekolah setelah bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu,meninggalkan sosok Azza dan Arisa di sana.

"Oh, lihatlah ekspresimu itu," ucap Azza dengan manik mata gadis itu tengah mengamati setiap ekspresi gugup dan terkejut yang terpancar pada diri Arisa. "Kurasa aku tahu alasan mengapa Denial menyukaimu, pasti karena penampilan mu yang menyedihkan, malang, rapuh, hidup tanpa prinsip, dan sangat penurut. Right?"

"Kau—" Arisa menggertakkan giginya dan melotot mendengar setiap kata yang diucapkan Azza, merasa tidak bisa menerima apa yang diucapkan Azza. Azza sendiri tersenyum miring, merasa senang bisa mengganggu Arisa di tengah kekesalannya akibat terperdaya penyamaran Ganresha. Sepertinya bidadari ini telah melupakan citranya sebagai malaikat yang baik hati.

"Jangan marah begitu, itu dianggap sanjungan karena Denial menyukai sisi dirimu yang itu, setidaknya dia akan terus melindungimu, kan?" ucap Azza sambil menyibakkan rambutnya dengan salah satu tangannya dengan ekspresi datar.

"Siapa kau!" teriak Arisa tidak terima, dia sudah muak dengan kekacauan dan situasi yang tiba-tiba ini. Ada secercah rasa jengkel dan perasaan tidak paham setiap kali gadis di depannya yang selama ia sekolah memberikan pengalaman buruk membicarakan tentang Denial.

"Yang penting bukan Azza, kamu nggak sadar?" tanya Azza sambil memiringkan kepalanya dengan gaya jenaka yang membuat Arisa makin jengkel.

"Katakan saja kau siapa!"

"Bertarung lah dulu, baru aku perkenalkan diriku," tantang Azza sembari menghentikan waktu dengan sihirnya yang langsung membuat Arisa terdiam.

"Jadi kau ..." Arisa bergumam, menyadari waktu tertenti akibat gerakan tangan gadis itu, memberinya memori akan kekuatan yang sama seperti yang sering ditunjukkan Denial. Dia mendengus pelan.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang