Bagaimana rasanya menikah dengan iblis?
Kenyataan itu benar benar gila
DEVIL
Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-anak pada umumnya di kota Benulex, sebuah peradaban kuno yang hancur karenanya.
Arisa Vera, seorang ga...
They say you have no way back after being in a relationship with him, the devil continues to haunt you.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detak jantung adalah hal yang tak dapat dijelaskan, intrik perasaan yang enggan berkala menjadikan harapan sebagai timbangan abadi, kekacauan yang menimbulkan tumpukan waktu yang kusut.
Seakan tipu daya sajian yang didasari perasaan membuat anigma menjadi rumit untuk dipendam dalam konotasi yang sulit dijelaskan. Deskripsi yang ada kadang-kadang tampak membingungkan untuk ditafsirkan, seperti intrik kejam yang bermain-main sementara.
Arisa selalu tidak bisa mengerti apa niat sebenarnya dari semua yang terjadi, kejelasan apa yang dapat memberikan jawaban atas ribuan pertanyaan yang diajukan pada otaknya yang selalu dikutuk menjadi bodoh.
Gadis itu mengernyitkan dahinya, tampak bimbang bagaimana harus menanggapi kalimat yang keluar dari bibir suaminya, memancarkan rasa tidak percaya dan bingung.
"Apakah itu mungkin?" tanya Arisa, nada ragunya langsung mengangkat salah satu alis Denial.
"Apa?"
"Jatuh cinta dengan eranganku, apakah itu mungkin?"
Denial kemudian tertawa. "Tentu saja bisa! Apakah menurutmu jatuh cinta hanya tentang debaran jantung karena perasaan yang meluap-luap? Oh, lucu sekali, aku jatuh cinta dengan eranganmu dan itu sangat mungkin."
"Kedengarannya aneh," jawab Arisa yang merasa malu dengan cara Denial mengungkapkan perasaannya. Itu hal yang lain, dia tidak pernah tahu akan ada ungkapan tentang jatuh cinta dalam erangan.
“Kau kutu buku, perluas cakupanmu untuk membaca cerita dewasa.”
Arisa sontak memancarkan sorotan tajam. "Tidak ya! Walaupun kita sering melakukannya aku tidak mau mempelajarinya apalagi menjadikannya sebagai daftar bacaan ku,itu memalukan."
"Lalu bagaimana kau tahu bagaimana memperlakukan milikku saat aku akan keluar?" Denial berbisik penasaran, membuat Arisa menundukkan kepalanya karena malu, sambil memukul dada Denial pelan.
"Sudahlah! Jangan bahas lagi!"
"How funny."
Arisa langsung terbangun dari baringnya, gadis itu memilih mengambil selimut tebal berwarna abu-abu untuk menutupi tubuh telanjangnya dan menggeser tubuhnya duduk bersandar di tepi ranjang. Lingerie hitamnya telah jatuh ke lantai dan dia kemudian melihat ke arah Denial yang masih berbaring sambil menatapnya dengan santai, memberikan kesan yang tidak mengenakkan.
"Jangan menatapku seperti itu."
Denial mengangkat alisnya. " "Kenapa?"
"Ah, sudahlah!" Arisa mengalihkan pandangan, memilih untuk melihat ke luar jendela yang memperlihatkan pemandangan malam yang dimanipulasi dalam waktu yang membeku. Menggambarkan pemandangan malam yang terlihat dari dalam ruangan. Dengan jendela besar, sebagian ditutupi oleh tirai biru yang berkibar, menawarkan sekilas pemandangan alam luar yang tenang.
