𝟏𝟖. 𝐀𝐬 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐀𝐧𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞

7.3K 261 0
                                    

The wind lulls the seeds of night, the whisper of twigs and time that marks the increasingly confusing changes in my heart.

Embun pun lenyap bagai ditelan angin, aromanya memekakkan telinga, hanyut dalam perhentian sesaat yang menimbulkan kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embun pun lenyap bagai ditelan angin, aromanya memekakkan telinga, hanyut dalam perhentian sesaat yang menimbulkan kebingungan. Saluran hangat yang menjadi literatur membingungkan membuat kenyamanan bias pelukannya.

Seolah pelukannya memiliki arti khusus. Arisa tidak pernah merasakan kehangatan dan pelukan senyaman ini yang selain ia dapatkan bersama kekasihnya, Izazz Julian Aleandro, sosok lelaki yang menjadi pembawa pesan harapan bak sebuah hal yang indah dalam gelapnya kehidupannya, dalam belaian mimpi yang ada, sang gadis justru merindukan sosok lelakinya? Dalam pelukan sang suami.

Arisa tidak tahu sebelum dia meneteskan air mata dalam keheningan waktu yang terhenti, Arisa mengerang saat sinar saraf sadarnya mengambil alih. Hal pertama yang dia rasakan ketika kesadarannya mengambil alih setelah puas tidur di pemberhentian waktu yang Denial lakukan tanpa sepengetahuannya adalah, pelukan hangat yang menjauhkan rasa dingin dan menajamkan kenyamanan yang ada.

Sepasang mata cokelat hazelnya berkedip samar, sebelum beberapa kedipan membuatnya menyadari pemandangan yang bisa dia temukan dalam kesadarannya. Pahatan wajah Denial yang sempurna, begitu tenang dalam napas hangat saat tidurnya, saat Arisa menyadari bahwa pria itu tengah memeluknya, memberikan kehangatan dan kenyamanan yang ada di sana, ia terpana.

Arisa benar-benar tidak punya kesempatan untuk mengagumi oh, jangankan mengagumi, dia bahkan tidak punya kesempatan untuk memperhatikan,namun dia benar-benar mengakui bahwa pria itu kadang kala terlihat tampan di saat-saat tertentu, namun di saat seperti ini, ketika dapat merasakan kedekatan wajah mereka.

Arisa terpesona akan tulang hidung mancung yang menjadi postur sempurna dalam melengkapi mata elang merah tajam yang terpejam dalam kesunyian kehidupan. Dengan rambut pria itu yang panjang, ikal, dan hitam, yang mencapai leher, sedikit menutupi wajahnya seolah-olah merupakan ciri khas orang yang memiliki aura Iblis.

Kekasarannya, ketajamannya, keberaniannya, dan kehangatannya yang tak terduga tampaknya semuanya bersatu dalam wajahnya yang tampan dan terukir sempurna.Hal ini memiliki sensasi yang berbeda ketika ia mengagumi sosok sang kekasih, Izzaz yang memiliki aura lebih lembut dan parasnya yang tampan, sungguh kontras yang mencolok antara sosok jahat yang menjadi suaminya dan sosok manusia malaikat yang menjadi pacarnya.

Bukankah ia terlalu egois memiliki keduanya?

Air mata Arisa terus mengalir saat gadis itu menyadari betapa dekatnya mereka setelah beberapa hari terakhir. Keperawanannya telah hilang, hidupnya telah berubah total, isak tangis hatinya kejam, timbangan itu menjadi keseimbangan pertanyaan dalam keberanian yang kian terkikis, apakah ia benar-benar akan hamil setelah ini, setelah sekian kali mereka berhubungan.

Memikirkan itu entah mengapa membuat perasaan Arisa campur aduk.

Gadis itu ingin menjauh tapi kedekatan dan pelukan erat mereka membuatnya berhenti. Lengan kuat Denial yang melingkari tubuh telanjangnya yang terbungkus selimut menghentikannya dari bergerak. Sebaliknya, pria itu semakin menariknya ke dalam pelukannya, membuat Arisa hanya bisa bergerak sedikit dalam nafasnya yang tak karuan.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang