𝟓𝟓. 𝐈𝐦𝐩𝐨𝐫𝐭𝐚𝐧𝐭 𝐒𝐢𝐠𝐧𝐬

4.2K 192 15
                                    

The wind reaches out to their falsehoods in the presence of analysis, turning hope into an excuse.

The wind reaches out to their falsehoods in the presence of analysis, turning hope into an excuse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin berhembus saat waktu berhenti, membentuk sulur-sulur aneh yang semakin memperkuat asa. Pelita menjadi alasan dari segala yang terjadi. Misteri terus berkelana, mengukir rumitnya cerita.

Dedaunan jatuh di antara ranting yang menembus helaian angin, menciptakan distorsi yang membingungkan.

Arisa berusaha mengatur napasnya yang memburu setelah pelepasan berkali-kali. Ia ambruk di samping Denial dengan mata sayu yang menunjukkan kelelahan.

Sementara itu, Denial terus menatap istrinya yang terbaring di sampingnya. Pria itu tersenyum kecil, merasa benar-benar puas atas segala yang telah terjadi di antara mereka, lagi dan lagi.

Pria itu segera menggunakan sihir Gee Verstandsintruksies miliknya untuk menyelimuti tubuh Arisa, memberikan kenyamanan dan kehangatan. Tubuh Denial, yang berbaring di samping Arisa, salah satu jarinya segera terangkat untuk menyingkirkan helaian rambut basah karena keringat dari wajah gadis itu. Perlahan, Arisa mulai menutup matanya karena rasa kantuk yang mendalam, sementara napasnya masih memburu.

Udara terasa lebih hangat dan nyaman, memberikan nuansa tersendiri di tengah segala kengerian dan kebingungannya. Semua menciptakan kesan klasik dalam balutan misteri yang memekakkan.

Denial lama memandangi istrinya, Arisa, yang sudah tenggelam dalam mimpi dengan hembusan napas yang mulai melambat dan tenang. Salah satu jemari Denial terus mengusap kepala Arisa, memberikan kenyamanan yang menyeluruh bagi istrinya yang sudah sepenuhnya tertidur.

Di tengah keheningan, udara yang terasa kosong seakan menjadi lebih berarti, mencerminkan keromantisan yang jarang diberikan pria itu.

Dengan inisiatif tiba-tiba, Denial memeluk tubuh ringkih Arisa yang berbalut selimut tebal, membawanya ke dalam pelukan yang hangat. Denial pun mulai menutup matanya, merasa nyaman dengan kedekatan mereka, sesuatu yang jarang diwarnai oleh kelembutan.

Nafas mereka mulai bercampur, memenuhi udara yang tenang saat masing-masing dari mereka memasuki arena mimpi. Mengistirahatkan tubuh.

___________

Manalisik jauh dari segala hal yang sulit dijelaskan, cahaya aneh segera terpancar, memancarkan kesan dan sensasi yang mengungkap setiap misteri yang berlabuh. Banyak hal semakin mendalam, terbawa oleh arus yang tak biasa.

Segala yang terjadi hari ini tak mampu membuat Aleta tenang. Dalam ketidakpastian yang tak ia pahami, muncul percikan kekhawatiran dan keengganan. Oleh karena itu, sang bidadari kembali ke dunia Skyhaven, meninggalkan jiwa Azza demi menyelesaikan dan mengusir kegelisahan yang menghantui hatinya.

Ganresha, pria itu, berada di tepi danau yang airnya selembut sutra, tenang, dan sejernih kristal. Ia menikmati waktu sendiri di bawah langit Skyhaven, yang kembali membentuk sulur-sulur aneh, menyadarkannya bahwa Arisa dan Denial telah bertindak lagi. Dalam ketenangan yang menyelimuti, pria itu memainkan sihirnya, menciptakan gelembung-gelembung air, menikmati kedamaian di dunianya.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang