𝟒𝟒.𝐂𝐨𝐦𝐩𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠

3K 132 10
                                    

When everyone can be fooled.

Sebuah ruangan dengan dinding dicat putih bersih beserta beberapa bingkai foto dan papan pengumuman terlihat sedang diamati dengan seksama oleh 3 siswa yang diundang untuk duduk di sandaran kursi biasa dengan pola hitam pekat,sedikit perlu diperbaiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah ruangan dengan dinding dicat putih bersih beserta beberapa bingkai foto dan papan pengumuman terlihat sedang diamati dengan seksama oleh 3 siswa yang diundang untuk duduk di sandaran kursi biasa dengan pola hitam pekat,sedikit perlu diperbaiki.

Arisa, Tania, dan Izzaz melangkah untuk duduk di kursi, tepat di depan Bu Westnie yang juga duduk terhalang meja guru miliknya di tengah. Memberikan percikan interogasi.

“Kamu pasti tau bahwa kepala sekolah sedang dirawat inap di Rumah sakit,” ujar Westnie mengawali pembicaraan yang sebelumnya hanya diisi dengan suara detik jam dinding yang tidak tepat.Arisa tersenyum canggung dan berusaha menenangkan hatinya tanpa diketahui.

"Iya Bu, saya tau," jawab Arisa sambil mengangguk tanda mengerti, gadis itu lalu menyisir rambutnya yang sedikit menghalangi pandangannya ke samping telinganya sambil mendesah panjang.

"Kamu butuh minum? Kamu kelihatan gugup." Westnie menawarkan, yang langsung dijawab oleh Arisa sambil menggelengkan kepalanya. Izzaz yang melihat gelagat kekasihnya itu, tahu betul kalau gadisnya tengah grogi, pun tersenyum tipis.

"Aku tidak akan memaksamu untuk jujur tentang banyak hal yang terjadi padamu,Arisa. Tapi aku harap kamu tidak menyembunyikan apa pun karena ini juga demi kebaikan mu dan ini juga masalah serius."

“Saya mengerti, Bu,” jawab Arisa sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan mulai dengan pertanyaan pertama, yaitu, mengapa kamu menghilang saat kepala sekolah ditemukan terluka, Arisa?"

"Sebenarnya saya memang dipanggil Pak Kepala sekolah— Ibu sendiri yang menyuruh saya. Saya kira Beliau ingin menanyakan soal hilangnya saya waktu study tour." Arisa berhenti sejenak, ragu-ragu. Tania menepuk pundaknya, tersenyum, seolah memberi semangat. Arisa mengangguk pelan sebelum kemudian melanjutkan.

"Saya tidak tahu apakah ibu guru akan percaya kepada saya atau tidak, tetapi faktanya, ketika saya berada di kantor kepala sekolah, saya akan dilecehkan."

Westnie langsung membelalakkan matanya tak percaya, begitu pula Izzaz dan Tania yang menatapnya kaget. Seolah memberi akses pada keterkejutan luar biasa.

"CCTV di kantor kepala sekolah rusak karena kepala sekolah sendiri yang merusaknya sebelum dia menjalankan tindakannya untuk melecehkan saya."

Arisa terdiam sejenak, kedua tangannya yang memegang rok tampak terkepal kuat mengatasi keraguannya.

"Saya tahu itu karena saya korbannya, entah bagaimana rumor buruk mengatakan sebaliknya pada saya, tapi kenyataan yang sebenarnya memang begitu."

Sorot mata Westnie menimbulkan garis kebingungan dan ketidak percayaan sekaligus keterkejutan yang luar biasa, wanita itu bingung harus bereaksi bagaimana.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang