8.𝐈'𝐦 𝐚 𝐛𝐚𝐝 𝐠𝐢𝐫𝐥?

7.7K 299 1
                                    

This feeling is so confusing
Aren't I like a criminal?
Twice him
Love is really bullshit.


"Mengapa kau melamun saja Risa?"

Arisa tiba-tiba tersadar, gadis itu mengalihkan perhatiannya pada sosok lelaki tua berwajah penuh kerutan, menatapnya penuh kasih dengan tangannya yang sedang menyiapkan nasi dan beberapa lauk.

Arisa menggelengkan kepalanya cepat sambil tersenyum.
"Tidak ada."

Nenek yang sedang membuat teh mendengus pelan, wanita tua itu tampak sehat dengan wajah cerianya. Melirik Arisa.

"Cucu Nenek ini pandai berbohong ya sekarang."

Arisa menggelengkan kepalanya.
"Tidak, tidak, bukan itu Nek, Arisa sungguh baik-baik saja."
Gadis itu tersenyum manis dengan membenahi kacamatanya.

Nenek Arisa tersenyum geli sebelum mengangguk.
"Baiklah kalau begitu dan terimakasih sudah menyiapkan masakan untuk hari ini."

"Sebagai balasannya biar cucu kakek menikmati ikan lezat hasil tangkapan kakek hari ini," ajak sang kakek seraya menyodorkan sepiring penuh nasi dan seekor ikan besar, gadis itu tak tahu apa nama ikan itu.

"Terimakasih kek!"
Arisa tersenyum senang dan segera mengambil sendok, hendak menyuapi nasi dan daging ikan namun tiba-tiba terdengar ketukan dari depan pintu.

Nenek dan kakek Arisa saling berpandangan,Arisa yang mengerti segera berdiri.
"Biar Arisa saja,"ujarnya tersenyum dan kemudian melangkah meninggalkan meja makan yang ada di dapur,beralih untuk membuka pintu di ruang utama di rumah sederhana mereka.

Sejak ibunya meninggal, rumahnya tempat tinggalnya yang ada di perkomplekan kota itu harus dijual karena tidak ada seorang pun yang tinggal di sana. Arisa memutuskan untuk tinggal di desa bersama kakek dan nenek meski harus menempuh jarak yang jauh ketika akan bersekolah.

Tidak ada yang benar-benar mewah tentang kondisi kehidupannya di desa, tetapi kehangatan, tawa, dan kesederhanaan yang selalu menyertainya membuat Arisa merasa cukup.

Salah satu gagang pintu ditarik, diputar, dan dibuka. Arisa langsung tercengang saat mengetahui siapa yang datang dan juga orangnya yang merespon sama, terkejut.

Izzaz Julian Aleandro, ya, lelaki itu memutuskan untuk mampir ke rumah Arisa setelah mendengar kabar gadis itu menghilang saat study tour. Ia bermaksud untuk bertanya dan menceritakan hal tersebut kepada kakek dan nenek Arisa. Namun apa yang didapatinya saat tiba di tempat tujuan adalah berbeda, gadis itu kini ada di hadapannya, di rumahnya.

"Kak Izzaz."
Arisa mengusap tengkuknya,merasa tak nyaman dengan situasi canggung yang tiba tiba menerpa.

Lelaki itu langsung menarik tangan Arisa, menyeret gadis itu ke pinggir rumahnya, dan mendudukkannya di sebuah amben di bawah pohon kamboja, bergoyang tertiup angin.

"Apa maksudmu, Risa?" Izazz menatap Arisa dengan rasa penasaran, tanda tanya, terkejut, senang, lega, semua perasaan itu berkumpul di hatinya, merasakan berbagai kebingungan.

"Apa?" Arisa membetulkan letak kacamatanya, gadis itu berusaha pura-pura tidak mengerti, ia bingung bagaimana menjelaskannya.

"Aku tahu kau tidak bodoh, apa yang sebenarnya terjadi? Mereka bilang kamu menghilang saat Study Tour,Kau benar-benar membuat semua orang bingung, Arisa. Dan kenyataannya lihat,kau ada di rumah baik baik saja,apa yang sebenarnya terjadi?"

Arisa menggigit bibir bawahnya, apa yang harus dilakukan gadis itu sekarang? Mungkin dia harus jujur tentang semua yang terjadi? Tapi ini masalah serius. Ya ampun, Arisa benar-benar bingung.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang