2.𝐓𝐨𝐨 𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧

11.8K 510 4
                                    

"Arisa hilang?!" Suara keras kepala sekolah berteriak di seluruh ruangan, tangannya menghantam meja dengan keras saat dia menatap ke 5 siswa di depannya dan guru wali kelas mereka, menatap dengan tidak percaya dan kemarahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arisa hilang?!" Suara keras kepala sekolah berteriak di seluruh ruangan, tangannya menghantam meja dengan keras saat dia menatap ke 5 siswa di depannya dan guru wali kelas mereka, menatap dengan tidak percaya dan kemarahan.

"I-iya Pak, Arisa hilang," sahut Erisa, gadis montok itu menundukkan kepalanya takut-takut sambil meremas-remas jarinya dengan suara bergetar.

"Pak, saya bisa menjelaskannya, tapi tolong jangan terlalu kasar pada anak-anak ini." Guru wali kelas mereka,Ibu Westnie dengan rambut ikalnya yang panjang tampak berusaha melindungi murid-muridnya yang disambut dengan tatapan tajam kepala sekolah.

Pria tua dengan rambut uban tengah botak itu menggeram pelan,menahan emosi dengan menatap 4 anak dari kelas XIB itu bergantian,menarik nafas dalam dalam.

"Tapi mana mungkin Westnie, mana mungkin?!! Mana mungkin anak itu menghilang, bagaimana dengan nama baik sekolah kita hah?!" bentak kepala sekolah sedikit frustasi. Di tepi seragam coklatnya tertulis Igun S.PD

Novi melirik Erisa,berbisik lirih.
"Sempat sempatnya memikirkan reputasi sekolah."

Erisa langsung meliriknya dan menyingkut lengannya agar tetap diam.

Bu Westnie tampak berpikir keras, lalu menatap ke arah 4 muridnya.
"Kalian jelaskan apa yang terjadi."

Fauzi kemudian mendongakkan pandangan,tak berani menatap kepala sekolah namun memilih untuk menatap wali kelasnya,berujar ragu.
"Tapi katanya Bu Westnie yang akan menjelaskan."

Hal itu sontak menimbulkan tatapan tajam pada ke 3 temannya,merutuki kebodohan si Albino.

"Beraninya kau berkata seperti itu kepada wali kelasmu! Anak-anak sialan, saat kalian dikirim untuk studi tour, kalian malah berkeliaran di hutan tanpa pengawasan!" Wajah kepala sekolah berubah merah. Kesabarannya terhadap keempat murid itu makin terkuras dan ia hendak melemparkan Mouse laptop ke arah mereka, tetapi segera dihentikan oleh Bu Westnie.

"Pak, mohon bersabar, pak! Mereka masih anak-anak, mohon jangan bersikap kasar!" Ibu Westnie mencoba menghentikan tindakan kepala sekolah. Pria itu mendengus dan meletakkan mouse laptopnya dengan kesal.
Duduk kembali di kursinya yang tampaknya perlu diperbarui.

Ibu Westni kemudian menatap keempat muridnya dengan lembut.
"Kalian telah melakukan kesalahan dengan berkeliaran di hutan tanpa pengawasan dan membuat semua orang khawatir serta risikonya teman kalian harus terlibat dalam masalah. Saya mohon kepada kalian, yang mulai beranjak dewasa, tolong jelaskan sedetail mungkin apa yang terjadi pada Arisa sebelum dia menghilang pada kepala sekolah."

Azza lalu mengangkat wajahnya, melangkah maju di antara teman-temannya yang masih ketakutan.
Sambil menatap ke arah kepala sekolah dan kemudian gadis itu sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda hormat serta menegakkan badannya kembali, gadis cantik tanpa polesan apa pun itu pun lalu angkat bicara.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang