𝟓𝟔. 𝐏𝐫𝐞𝐠𝐧𝐚𝐧𝐭

4.8K 233 24
                                    

This feeling is really confusing over so many things, really. Everything feels so confusing.

Tubuh Arisa sedikit menggeliat ketika merasakan lengan kekar melingkari pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Arisa sedikit menggeliat ketika merasakan lengan kekar melingkari pinggangnya. Sensasi aneh namun nyaman menjalari tubuhnya, perpaduan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kedua matanya yang semula terpejam kini perlahan terbuka. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, dan pandangannya langsung tertumbuk pada sosok Denial yang tertidur tenang di sampingnya, memeluknya dengan jarak yang sangat dekat.

Arisa tak bisa menyembunyikan degup jantungnya saat menyaksikan sosok gagah sang suami dengan tubuh atletis tanpa sehelai kain pun, berbaring di sampingnya. Napasnya teratur, wajahnya tampak tenang, dengan rahang tegas yang membuatnya semakin mempesona. Sangat tampan, demi apapun.

Entah mengapa, gerakan kecil saja membuat Arisa takut membangunkan Denial. Gadis itu perlahan menatap sekeliling, menyadari bahwa waktu masih berhenti. Ia tersenyum tipis, lalu mengangkat salah satu jarinya untuk mengusap lembut bibir Denial, menatapnya dengan penuh perasaan. Arisa menikmati wajah tampan pria itu, berpikir bahwa Denial terlihat lebih baik saat tidur seperti ini, daripada terbangun dan hanya akan semakin menyiksanya.

Arisa memperhatikannya cukup lama hingga dia memutuskan untuk menghentikan tindakannya, Dalam gerakan lambat, Arisa mulai bangun dari berbaringnya dan menyadari Denial belum mengenakan apa pun, membuat Arisa mengalihkan pandangannya karena malu. Dia benar-benar tidak terbiasa dengan hal itu. Padahal mereka sering melakukannya.

Dalam larutan pikirannya yang dipenuhi rasa malu, Arisa tak menyadari bahwa Denial telah terbangun.

"Kau merasa mual?" suara Denial yang memenuhi udara mengejutkan Arisa. Kekacauan pikirannya segera buyar, dan ia menatap Denial. Sosok suaminya dengan tatapan tegas dan mata tajam membuat Arisa tergagap.

"Aku ... aku tidak berniat membangunkanmu."

"Apa kau tuli?" Denial bertanya dengan nada tak suka, menopang lengannya sebagai sandaran bagi kepalanya, tetap menatap Arisa.

"Apa?" Arisa menatapnya tak percaya, lalu menyadari bahwa ia melewatkan pertanyaan Denial.

"Tidak, aku tidak—" ucapan Arisa terpotong saat rasa mual mendadak melandanya. Ia segera menutup mulutnya, pusing menghantam.

Denial memutar bola matanya dengan malas, lalu mengeluarkan kantong kresek dari tangannya melalui sihirnya. Ia bangkit dan membuka kantong itu di hadapan Arisa, yang segera digunakan Arisa untuk memuntahkan segala isi perutnya.

Denial terus memberikan ruang bagi gadis itu untuk memuntahkan segala isi perutnya, hingga gadis tersebut mulai meringis lemas, mengusap air mata yang tiba-tiba keluar. Setelah Arisa benar-benar selesai, Denial segera menghilangkan kantong plastik tersebut dengan sihirnya dan menangkap tubuh Arisa yang hampir ambruk karena lemas.

"Denial, kenapa aku tiba-tiba merasa lemas dan mual seperti ini tadi?" tanya Arisa dengan bingung, tubuhnya terasa lemah. Pria itu hanya berdecak kecil sebelum menjawab.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang