𝟓𝟎. 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐎𝐟 𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐢𝐫𝐞𝐟𝐥𝐢𝐞𝐬

2.9K 144 7
                                    

Everything that is considered a fairy tale is the most obvious fraud, in fact it is all true.

Ketika waktu kembali berjalan atas persetujuan sihir, malam pun datang menggantikan siang yang ditugaskan oleh matahari untuk mengukir bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika waktu kembali berjalan atas persetujuan sihir, malam pun datang menggantikan siang yang ditugaskan oleh matahari untuk mengukir bulan. Sebuah cerita membingungkan yang tidak pernah sesuai dengan logika kenyataan.

Namun, dapatkah dongeng benar-benar dibuktikan sebagai rekayasa jika pada akhirnya semua itu adalah rahasia realitas dunia. Rahasia alam semesta yang tidak pernah kita ketahui. Yang selama ini terus membohongi nan mempermainkan.

Angin merupakan pembawa pesan yang paling nyata, cahaya bulan memberikan transformasi keajaiban yang ada sedangkan matahari merupakan tanda kehidupan. Jika pada dasarnya segalanya berada di bawah kendali sihir, dapatkah kepercayaan mengalir melaluinya? Ini memang ukiran, frasa, dan cerita yang rumit.

Setelah kejadian hari ini, entah kenapa beban pikiran yang ditanggung Arisa dalam otaknya yang pas-pasan itu semakin menyiksa kewarasannya. Menghadapi semua kondisi yang ada, sungguh membuatnya ingin berteriak seperti orang gila.

Bau tanah basah akibat hujan lebat yang berlangsung hingga sore hari masih tercium hingga malam hari. Nah, di sinilah Arisa sekarang, di dalam kamarnya yang gelap, hanya mengandalkan cahaya bulan yang enggan muncul di tengah gemerlap malam tak berbintang. Dia berbaring, masih terjaga tanpa rasa kantuk apa pun yang menidurkannya.

Keheningan berbisik angin sepoi-sepoi, bersama dengan bunyi detak jam yang menandakan bahwa malam sudah semakin larut, yang tidak pernah membuat pikiran Arisa tenang, ada banyak hal yang ada dalam pikirannya saat ini.

Dengan gaun tidur berwarna pastel berlengan panjang, tatapan Arisa terus mengamati langit-langit kamarnya untuk menemukan banyak jawaban di benaknya.Semuanya terasa begitu tiba-tiba dan membingungkan. Benarkah yang dikatakan Aleta? Bagaimana jika selama ini Denial hanya memanfaatkannya, karena dia adalah gadis lemah yang hidup tanpa prinsip.

Tapi ngomong-ngomong soal Denial, pria itu kan memang tidak bisa ditebak, dia tahu itu, tapi kalau sudah begini, mau bagaimana lagi? Arisa mendengus kasar, gadis remaja itu lalu terbangun dari posisi berbaringnya, mengerang frustrasi.

"Ya ampun ... Kenapa semuanya jadi membingungkan," gerutu Arisa frustasi sambil memukul-mukul bantal ke wajahnya beberapa kali. Melampiaskan kekesalannya.

Kenyataan bahwa waktu terus berjalan dan besok dia harus kembali ke sekolah membuat Arisa sedikit malas. Gadis itu lalu menghentikan tindakannya, karena tiba-tiba terlintas di benaknya, sesuatu.

Ia tersenyum nakal dan meletakkan kembali bantalnya. Merapikan dirinya sedikit lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan. Arisa lalu menjentikkan jarinya untuk menghentikan waktu, mengikuti apa yang biasanya Denial lakukan.

"Eh ... Kenapa tidak bisa?" guman Arisa saat menyadari waktu masih berjalan setelah ia menjentikkan jari, gadis itu pun menjentikkan jarinya lagi. Hasilnya lagi-lagi nol.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang