10.𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐁𝐮𝐭 𝐕𝐞𝐫𝐲 𝐑𝐨𝐮𝐠𝐡 (𝟐𝟏+)

19.2K 375 10
                                    

The beginning of everything is when you decide to give it power.

Arisa menggertakkan giginya dengan tangannya mencoba melepaskan tangan kepala sekolah yang menutupi mulutnya. Tubuh gadis itu gemetar ketakutan dengan rasa jijik yang semakin menjalar ke seluruh sel tubuhnya. Ia merasa sangat kotor.

Kepala sekolah terus menciumi leher gadis itu, menyingkirkan rambut hitam gadis itu sambil menutup mulutnya agar teriakannya teredam. Air mata Arisa terus mengalir deras, gadis itu sungguh tidak menyangka semuanya terjadi begitu tiba-tiba.

Namun tiba-tiba Arisa merasakan ada yang menarik lengannya dengan kasar, menyebabkannya terhuyung dan terbentur tembok. Arisa meringis pelan merasakan tubuhnya terlempar. Ia lalu membuka matanya, manik mata gadis itu bergetar ketika melihat kepala sekolah berada di udara dengan kedua tangannya berusaha melepaskan cengkeraman kuat seseorang yang sedang mencekik lehernya.

Denial Villen, Arisa benar-benar tidak tahu seperti apa kondisi Denial saat ini. Sangat menakutkan.Pria itu,dengan mata merah seperti api dan setajam elang itu menatap kepala sekolah dengan kukunya yang panjang.Otot-ototnya seperti tercekik untuk keluar. Tubuhnya yang berotot begitu menakutkan dengan udara gelap di sekitarnya, bau busuk mulai menyengat.

Ia benar-benar seperti iblis. Sangat mengerikan.

Tubuh sang kepala sekolah kemudian terhempas mengenai rak dokumen diiringi dengan rintihan kesakitannya,Denial perlahan mendekat dengan kuku tajamnya yang siap untuk menggores kulit sehatnya. Pria tua itu bergetar ketakutan,ia mulai berlutut.

"Jangan, jangan, jangan! Biarkan aku hidup! Biarkan aku hidup, tolong maafkan aku, maafkan aku!" Permohonan yang dilakukan oleh sang kepala sekolah tak dihiraukan oleh Denial pria itu terus mendekat dengan kuku ditangannya yang terus memanjang,siap untuk merenggut nyawanya.

Arisa menutup mulutnya mengetahui akan niat Denial.Gadis itu segera berdiri,merasakan sakit di punggungnya. Ia kemudian berlari menuju Denial mencengkram kuat lengan pria itu.

"Jangan,hentikan!" Denial mengentikan langkahnya,pria itu langsung menatap Arisa tajam.

"Jangan? KAU BILANG JANGAN?! DIA MELECEHKANMU! DAN KAU MENGENTIKAN KU YANG AKAN MEMBUNUHNYA?!"

Arisa menggeleng gelengkan kepalanya saat Denial membentaknya,pria itu tampak sangat menakutkan sekarang. Arisa terus mengeluarkan air mata dengan terus mencengkram tangannya.

"Kumohon,jangan bunuh dia."

Denial menggeram dan menoleh ke arah kepala sekolah yang terus bersujud sambil melirik sekilas ke arah Arisa dan kembali memohon padanya, tatapan mata lelaki itu semakin tajam.

"BAJINGAN!" Denial menendang tubuh lelaki tua itu hingga ia terlempar ke belakang lagi, menghantam rak-rak tua dan seketika membuatnya pingsan dengan sedikit darah di belakang kepalanya.

Tatapan Denial kembali ke Arisa, lelaki itu langsung mencengkeram lehernya dan mengeluarkan kedua wujud mereka dari tempat itu dan pindah ke dalam gua. Arisa meringis kesakitan saat Denial menekan tubuhnya ke dinding gua dan terus mencekiknya.

"KENAPA KAU TIDAK MELAWAN HAH!? APA KAU BEGITU LEMAH UNTUK MELAWAN? KAU AKAN DILECEHKAN, SIALAN, KAU AKAN DIPERKOSA!"

Suara Denial yang tajam dan kasar memenuhi gua, membuat Arisa semakin ketakutan, gadis itu mencoba melepaskan cekikikan Denial di lehernya dengan napasnya yang semakin menipis. Air matanya terus mengalir. Keadaan gadis itu benar-benar kacau saat itu.

"JAWAB!"

"A-A-A-aku s-sudah mencoba memberontak."

Denial langsung melepaskan cengkeramannya di leher Arisa saat gadis itu menjawab pertanyaannya dengan suara tercekik dan tergagap.Arisa langsung terjatuh terbatuk-batuk dengan air mata yang terus mengalir, gadis itu lalu menangis sejadi-jadinya merasakan tubuhnya rapuh dan tidak mampu berdiri, ambruk.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang