Bagaimana rasanya menikah dengan iblis?
Kenyataan itu benar benar gila
DEVIL
Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-anak pada umumnya di kota Benulex, sebuah peradaban kuno yang hancur karenanya.
Arisa Vera, seorang ga...
Get away, I don't know, grieve, something new has arrived. They said, don't let she rise.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah rotasi yang menggambarkan ketidakpercayaan,intuisi yang menjadikan khayalan yang ada menjadi pelayan perumpamaan yang menyulut lenyapnya apa yang tersembunyi.
Matahari yang bersinar menjadi tempat terjadinya hal yang mustahil, akhir yang abadi menjadi gugusan hal-hal baru dalam putaran ketidaktahuan. Membuat hal baru terwujud.
"Iblis, iblis Bu, makhluk yang ada dalam buku Angel's Last's Mission yang sangat populer saat saya masih kecil, ditulis oleh Erward Pritian. Orang yang memberiku kacamataku adalah Devil,saya bertemu dia Bu."
Keheningan yang terjadi dalam waktu yang lama membuat harapan akan tawa dalam kemungkinan yang sekecil apapun menjadi mungkin, pemulihan yang ada membuat tutur kata itu sendiri menjadi peribahasa bahasa yang sulit untuk dijelaskan.
Tidak dapat dicerna oleh otak yang memiliki cluster rendah. Arisa berpikir bahwa dengan mengungkapkan kejujuran itu akan menjadi penjelasan atas semua masalahnya selama ini, rasa jijik yang ada membuat kesalahan fatal yang menimbulkan ketidakpastian dalam persepsi buruk.
Begitulah adanya, dia duduk di sana sambil mendengarkan sosok di hadapannya tertawa terbahak-bahak, menertawakan sebuah cerita yang menyangkal hal yang tidak mungkin.Dari awal, memang seharusnya tidak seorang pun akan mempercayai kalimat yang dinyatakan dengan sangat jelas, dibutuhkan banyak ide untuk meragukannya.
Arisa merasa sangat canggung, benar-benar sangat canggung dengan perubahan situasi yang tiba-tiba, dia belum mengungkapkan sebagian cerita tentang penjelasan mengapa dan bagaimana tetapi mengapa Bu Westnie tertawa seperti itu?
"Wah, kau benar-benar pandai bercerita, Arisa. Cerita itu benar-benar lucu! Kurasa semua orang harus mendengarkannya," ujar Westnie dengan sisa tawa yang masih ada, bicara sambil menyeka air mata di sudut matanya, merasa sangat terhibur dengan apa yang dijelaskan Arisa.
"Padahal aku sudah jelas-jelas memintamu untuk jujur, kau malah pergi ke arah yang berlawanan, astaga, unik sekali. Kau ketemu siapa? Iblis? Kau mau melucu? Sepertinya kau sebaiknya memilih ikut lomba komedi saja, cerita mu sangat bagus. Jadi apa yang terjadi selanjutnya? Kalian berdua jatuh cinta? Menikah dan hidup bahagia selamanya seperti dongeng Cinderella ?Ya ampun, ini benar-benar hebat, benar-benar hebat!" Westnie menjelaskan sementara wanita itu bertepuk tangan, seolah-olah itu adalah ekspresi kekaguman terhadap bentuk cerita Arisa.
Atau mungkin penghinaan?
Apapun itu, entah mengapa hal itu membuat Arisa sedikit tersulut emosinya, dia mengatakan yang sebenarnya. Bahkan alam semesta yang menjadi aksi banyak perubahan dalam ketidakmampuan berpikir seolah menjadi saksi atas banyak hal yang terjadi dalam hidupnya.
Mengapa begitu sulit untuk percaya? Memang benar, dia tidak berusaha memanipulasi dan membuat komposisi bentuk perlawanannya untuk membela diri dan tidak mau berhadapan dengan masalah lebih lanjut.Jelas itu sangat salah. Sebuah pemikiran yang membuat pernyataan itu salah jika diasumsikan demikian.
