𝟒𝟐.𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱𝐢𝐭𝐲 𝐎𝐟 𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬

3.7K 130 2
                                    

I slowly realized this change in feelings, oh my I'm falling in love with who?

I slowly realized this change in feelings, oh my I'm falling in love with who?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam labirin hati yang kacau, waktu terasa seperti debu yang terhempas angin. Ikatan yang dipaksakan bagai belenggu yang membekukan detak jantung. Dalam kegelapan romansa ini, rahasia hati seringkali terpendam.
___

Langkah panjang Izzaz saat ia berlari menyusuri lorong bersamaan dengan bunyi bel pembelajaran meninggalkan jejak langkah yang tergesa-gesa. Ia segera memperlambat langkahnya ketika di tengah lorong ia melihat Tania dan seorang guru yang dikenalnya, Bu  Westnie wali kelas XI B bersama.

Tania langsung mengalihkan pandangannya dari guru di depannya kepada sosok Izzaz di belakangnya yang tengah berjalan ke arahnya, segera berdiri di sampingnya sambil tersenyum.

"Bagaimana?"

"Konselor pembimbing sedang tidak masuk, kebetulan aku bertemu dengan Bu Westnie yang hendak memulai pelajaran. Aku sudah menceritakan semua kejadian pagi ini kepadanya," jelas Tania pada Izzaz yang langsung mengangguk dan melirik ke arah guru di hadapannya, tersenyum sopan dan langsung mengulurkan tangannya untuk menyalami sebagai tanda hormat.

Westnie sendiri langsung menerima salaman itu, seraya membelai rambut siswa populer itu dengan kehangatan kasih sayang.

"Tania sudah menjelaskan semuanya kepadaku, aduh aku tidak percaya Arisa akan mengalami hal yang tidak senonoh seperti itu, apapun yang terjadi, ini tidak boleh dibiarkan!" ujar Westnie tegas dengan sedikit rasa khawatir dan prihatin, namun jauh di dalam hatinya, entah mengapa, ketika mengingat nama Arisa, dia benar-benar kehilangan rasa hormat pada gadis itu. Tetapi bagaimanapun juga ini adalah kasus penindasan yang akan meningkat menjadi pemerkosaan jika saja Izzaz dan Tania terlambat menyelamatkan.

Tania dan Izazz mengangguk sambil berwajah serius, yang langsung ditanggapi Westnie dengan senyuman. Westnie kemudian mengerutkan keningnya karena menyadari Arisa tidak ada di sana di samping Izzaz yang seharusnya mengikutinya.

"Kemana Arisa?"

Pertanyaan itu langsung mengundang tatapan tanya dari mata Tania yang berbalik menatap Izzaz dengan bingung.Lelaki itu segera mengalihkan perhatiannya ke lorong belakang dimana tidak ada tanda-tanda gadis itu mengikutinya, secercah kekhawatiran melintas di hatinya.

"Dia bilang akan menyusul— oh itu dia!"

Dari kejauhan, Arisa terlihat berjalan dengan lesu, membungkus seluruh tubuhnya dengan kelemahan lengkap bersama seragam sekolahnya. Ia tampak menyeret langkahnya dengan enggan dengan ekspresi lesu yang seolah-olah memperlihatkan kurangnya minat dalam menjalani hidup.

Arisa juga bingung apa yang membuatnya seperti ini,mengapa rasanya selemas ini untuk menyadari fakta bahwa ia tidak akan bertemu dengan Denial lagi. Bukankah dia mengatakan bahwa  dia senang bisa menikmati waktu sendirian tanpa Denial yang berulang kali menghentikan waktu untuk berhubungan seks dengannya?

Marriage With The Devil (GHOST CURSED) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang