Rencana awal aku tinggal di indonesia yang hanya dua minggu berubah menjadi hampir 4 bulan. Aku merasa memiliki tujuan disini. Walau hanya menemani Faaz, setidaknya hingga dia bisa beraktifitas seperti sebelum dia sakit.
Aku sudah menelepon Faaz kemarin untuk memastikan dia ada di rumahnya hari ini karena ada yang ingin aku bicarakan.
"Bi, biar saya tunggu disini saja, enggak usah diganggu." Pintaku kepada bi Titi saat hendak memanggilkan Faaz.
Kesibukan Faaz mulai banyak saat ini. Selain menciptakan lagu baru dia juga mengikuti kajian bersama mas Pungkas dan dua bulan terakhir berlatih untuk teater musikal bersama salah satu grup teater legendaris yang akan pentas perdana Sabtu ini.
Hal baru untuk Faaz yang juga menjadi momen comeback-nya setelah hampir dua tahun vakum. Dokter mendukung semua kegiatannya agar lebih bersosialisasi untuk mempercepat kesembuhannya, walaupun masih memberikan obat yang makin lama dikurangi dosisnya.
Aku menyibukkan diri dengan membuat terrarium yang sengaja bahan-bahannya kubawa dari rumah. Anggap saja untuk mengganti vas yang pernah kupecahkan dulu.
Hanya memakan waktu 1 jam terrarium sudah selesai kurakit. Cukup bagus, pas sekali dipajang diatas voyer.
Tadi malam aku tidak bisa tidur karena memikirkan perusahaan yang sedang bermasalah dan ruangan yang dingin membuat kelopak mataku terasa berat.
"Kamu cantik kalau lagi tidur." Suara lembut itu membangunkanku.
Mataku perlahan terbuka, disambut senyum manis Faaz. Rasanya masih sama, selalu berulang jatuh cinta setiap kali melihat senyuman itu.
"Tidur cantik kan satu-satunya kelebihan gua." Aku memasang muka jengkel karena menunggu berjam-jam hingga ketiduran.
"Maafkan hamba membuat paduka putri tidur menunggu." Dia menggodaku dan duduk disebelah. "Kok gak ngabarin kalo lu udah sampe?"
"Hamba tidak berani mengganggu paduka." Kubalas menggodanya. Dia mengacak-acak rambutku dan mencubit pipiku. Kubalas dengan cubitan serupa dikedua pipinya dengan gemas. Kami berdua tertawa lepas. Receh memang, tapi menyenangkan.
"Lu bawa ini? Bagus banget" seraya mengambil terrarium dari atas meja dan memperhatikannya dengan seksama.
"Enggak cuma bawa, barusan gua rakit disini sambil nunggu lu nyamperin."
"Iya maaf. Dimaafin engga?"
Aku menjawab dengan anggukan.
"Faaz, besok aku pulang ke Laos."
Kami terdiam sejenak. Kurasa Faaz terkejut mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harus Ku Miliki
RomanceApa jadinya jika perempuan muda yang sebatang kara dipertemukan dengan seorang idol yang sedang hiatus karena memiliki masalah kesehatan mental. Saling mengisi kekosongan dihidup mereka dan menjadikan dunia mereka lebih berwarna dan bermakna. Namun...